REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil resmi menyatakan mundur dari susunan Tim Transisi PSSI bentukan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi pada Rabu (13/5). Ridwan menyatakan keputusannya mundur karena tak ingin kinerjanya sebagai wali kota Bandung tersita dengan menjadi tim transisi.
"(Surat pengunduran diri) Sudah di-fax pagi ini, sudah dikirim. Mengundurkan diri," ujar Ridwan saat ditemui di Bandung Trade Mall usai melaunching program pemerintah Kredit Melati, Rabu (13/5).
Sebelum mengambul keputusan mundur, Ridwan mengaku telah mengundang berbagai tokoh persepakbolaan untuk berdiskusi mengenai kisruh PSSI pada Senin malam (11/5). Di antaranya perwakilan dari PSSI, Bobotoh, Persib, hingga wartawan-wartawan bola senior.
Dari diskusi tersebut, Ridwan menilai cukup banyak kepentingan politis dibalik kisruh PSSI. Karena itu, Ridwan merasa kurang pas jika harus masuk ke dalam Tim Transisi.
Meski tak masuk dalam Tim Transisi, Ridwan menekankan keputusannya tersebut tidak berarti ia lepas tangan dalam memajukan persepakbolaan nasional. Ia menegaskan komitmennya untuk membantu reformasi tetap tinggi. Karena itu, Ridwan bersedia untuk memberi masukan atau pemikirannya jika dibutuhkan.
"Kalau dibutuhkan sesekali tanpa mengganggu kegiatan kewalikotaan, saya nggak masalah," jelasnya.
Sebelumnya, Tim Transisi bentukan Menpora beranggotakan 17 ornag. Ketujuhbelas anggota Tim Transisi tersebut antara lain FX Hadi Rudyatmo, Lodewijk F Paulus, Ridwan Kamil, Eddy Rumpoko, Ricky Yacobi, Bibit Samad Riyanto, Darmin Nasution, Cheppy T wartono, Tommy Kurniawan, Iwan Lukminto, Francis Wanandi, Saut H. Sirait, Andrew Darwis, Farid Husaini, Zuhairi Misrawi, Diaz Faizal Malik Hendropriyono, dan Velix W. Wanggai.
Sebelum Ridwan, tiga nama telah resmi mengajukan pengunduran diri. Ketiga orang tersebut ialah Velix Wanggai (mantan Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono), Darmin Nasution (mantan Gubernur BI), dan Farid Husain (Ketua PMI, mantan Juru Runding Perundingan soal Aceh di Helsinki).