Rabu 13 May 2015 18:32 WIB

Jenderal Moeldoko Akui Ada Prajurit Terlibat Narkoba

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Ilham
Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Panglima TNI Jenderal Moeldoko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko mengakui, ada sejumlah oknum prajurit TNI yang masih terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Mabes TNI pun telah menyiapkan langkah terhadap prajurit yang kedapatan bersinggungan dengan penyalahgunaan narkoba, baik sebagai pengedar ataupun pengguna.

Menurut Moeldoko, setidaknya ada delapan jenis pelanggaran berat yang sudah disosialisasikan di tiap-tiap satuan, salah satunya adalah penggunaan narkoba di jajaran prajurit TNI. Sanksi untuk pelanggaran ini sudah cukup jelas, yaitu pemecatan. ''Jadi kalau sudah bersinggungan dengan itu (narkoba), ya pecat,'' ujar Panglima TNI usai menandatangai MoU antara TNI dengan BNN di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (13/4).

Namun, sebelum dilakukan pemecatan, prajurit TNI yang kedapatan menggunakan narkoba harus menjalani proses rehabilitasi terlebih dahulu. Kendati begitu, proses hukum terhadap atas prajurit TNI tersebut tidak lantas berhenti begitu saja.  ''Oh sorry, tidak seperti itu. Mesti dipecat itu, tidak ada cerita,'' tutur mantan Pangdam Siliwangi itu.

Sebelumnya, sejumlah oknum anggota TNI memang sempat kedapatan menggunakan narkoba. Untuk kasus paling anyar datang dari prajurit TNI AL, Mayor Zaid Joko Utomo. Perwira menengah TNI AL itu kedapatan positif menggunakan narkoba jenis sabu-sabu pada pertengahan Maret silam. Selain itu, pada saat pengeledahan rumah Zaid, tim POM AL dan Satuan Fungsi Intelijen Koarmabar menemukan black dollar sebagai bahan baku pembuatan uang dollar palsu.

Kepala Staff Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Ade Supandi menegaskan, pihaknya tengah melakukan proses penyidikan terhadap kasus Zaid tersebut. ''Nanti kan dipilah-pilah (berdasarkan hasil laporan POM AL). Mungkin sudah terjerat dengan jaringan, atau ada pemberat lain, atau hanya ikut-ikutan dan menggunakan saja. Sekarang ini kan narkoba modusnya macam-macam,'' kata Ade di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.

Mantan Kasum TNI itu menjelaskan, pihaknya sudah mencanangkan semua prajurit TNI AL harus bebas narkoba. Selain itu, Panglima TNI juga sudah mengarahkan jika ada prajurit yang sedikit melenceng, maka harus segera ditindak. Untuk melakukan pencegahan dalam penyebaran narkoba di kalangan prajurit TNI AL harus ada pembinaan prajurit secara terus menerus yang dilakukan POM AL ataupun Kepala Satuan Kerja (Kasatker).

Dengan melakukan turun ke bawah, para atasan diharapkan dapat mendengar dan mengkomunikasikan masalah-masalah yang dihadapi prajurit di satuan-satuan. ''Kalaupun mereka memiliki masalah-masalah, seperti masalah kehidupan, Kasatker bisa punya solusi,'' kata Ade.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement