Rabu 13 May 2015 19:00 WIB

Sulitnya Bank Asal Indonesia Buka Cabang di Singapura

Rep: c84/ Red: Satya Festiani
Salah satu kantor cabang BNI (ilustrasi).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Salah satu kantor cabang BNI (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengeluhkan sulitnya bank-bank asal Indonesia membuka cabang di sejumlah negara tetangga terutama Singapura. Padahal, di Indonesia sendiri jumlah cabang dan ATM bank yang dimiliki Singapura cukup 'bejibun'.

"BNI punya satu cabang di Singapura. Untuk membuka satu cabang lagi untuk kantor pembantu di Kedubes Indonesia tidak dikasih padahal sudah lama sekitar 10 tahun dengan berbagai alasan," ujarnya dalam seminar ekonomi Strategi Mewujudkan Arsitektur Sistem Keuangan dan Perbankan Nasional yang Tangguh, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (13/5).

Agus melanjutkan, rencana pembukaan kantor cabang di Singapura itu sejatinya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat Indonesia yang ada di Singapura.

Meski, kondisi Perbankan di Indonesia ia katakan sangat baik dengan kinerja dan potensi yang baik, BI tetap berupaya keras melakukan sejumlah cara agar bank asal Indonesia mampu mengepakan sayapnya ke sejumlah negara ASEAN lainnya seperti halnya Indonesia yang secara terbuka membuka diri kepada bank-bank ASEAN membuka cabang di Indonesia.

"Kami sambut baik adanya ASEAN Banking Integration Framework (ABIF) demi terciptanya kesetaraan dalam industri perbankan di ASEAN. Kita welcome perbankan dari negara ASEAN masuk ke Indonesia, tapi perbankan Indonesia juga harus bisa (masuk negara-negara tersebut)," lanjutnya.

Selain Singapura, Agus mengatakan kondisi serupa juga terjadi di Malaysia dimana Bank Mandiri mengalami kesulitan membuka cabang disana meski saat ini di tanah air sendiri ada tiga bank asal Malaysia seperti CIMB Niaga, BII MayBank, dan Maybank Syariah yang berada di Indonesia dengan sekitar 390 kantor dan 4.800 ATM.

Sejauh ini, lanjutnya, bank asal Indonesaia yang ada di Malaysia ialah Bank Muamalat. Oleh karenanya, Agus meminta kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan upaya-upaya yang efektif agar bank-bank Indonesia dapat membuka cabang di Singapura dan Malaysia.

Menurutnya, potensi besar perbankan Indonesia untuk ekspansi ke negara-negara ASEAN sudah cukup mumpuni. Ia mengharapkan, bank-bank asal Indonesia tidak hanya mampu tumbuh dalam skala nasional namun juga dalam tingkat regional.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement