Rabu 13 May 2015 16:40 WIB

Ada Kekhawatiran Utang Yunani, Euro Tetap Menguat

uang Euro
Foto: corbis
uang Euro

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kurs euro naik di perdagangan Asia pada Rabu (13/5), di tengah harapan hati-hati untuk ekonomi zona euro, sekalipun Yunani mengakui menghadapi keadaan darurat untuk melunasi pinjaman IMF, memperparah kekhawatiran tentang keuangan Athena.

Pada perdagangan sore di Tokyo, mata uang tunggal Eropa menguat menjadi 1,1247 dolar dan 134,81 yen dari 1,1213 dolar dan 134,44 yen di New York pada Selasa sore. Dolar diambil 119,83 yen, turun dari 119,90 yen di New York pada Selasa sore dan 120,25 yen di Tokyo pada Selasa pagi.

Sebuah peningkatan angka inflasi zona euro menunjukkan Bank Central Eropa (ECB) kemungkinan menyelesaikan skema pelonggaran kuantitatifnya lebih cepat dari yang diperkirakan, memberikan dukungan terhadap mata uang, kata Yuji Saito, direktur eksekutif valuta asing di Credit Agricole di Tokyo.

Sebuah proyeksi Uni Eropa minggu lalu mengatakan blok itu akan melepaskan diri dari deflasi pada tahun ini.

"Euro mendapat dorongan setelah imbal hasil obligasi Jerman naik," kata Saito, menambahkan bahwa angka inflasi yang relatif optimis bisa berarti ECB keluar lebih awal dari perkiraan dari skema pelonggaran moneternya.

Mata uang tunggal juga diuntungkan dari dana-dana investasi yang menyelesaikan laporannya, kata dia.

"Apakah ini akan menjadi tren penguatan, kita harus menunggu dan melihat," Saito menambahkan.

Pedagang mengikuti pembicaraan antara Yunani dan kreditor internasionalnya bertujuan mencapai kesepakatan dana talagan (bailout) yang akan menghindari gagal bayar (default) dan keluar dari zona euro. Ada bantuan pada awal minggu ini ketika Athena telah berhasil membayar utang 750 juta euro yang jatuh tempo kepada IMF. Tetapi pada Selasa, Yunani mengakui membuka rekening darurat untuk membayar utang.

Miliaran lebih dalam pembayaran kembali pinjaman akan jatuh tempo selama tiga bulan ke depan, dan Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis memperingatkan bahwa negaranya berisiko kehabisan uang tunai dalam waktu dua minggu jika tidak ada kesepakatan tercapai dengan para kreditor untuk membuka pencairan tahap terakhir dana bantuan.

"Kabar bahwa Yunani telah meminjam dari rekening IMF, untuk membayar kewajibanya pada IMF, telah meningkatkan kekhawatiran tentang kemampuan mereka untuk membayar," kata Capital Economics dalam komentarnya. "Rekening yang mereka gunakan harus dilunasi dalam waktu sebulan," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement