REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Guru Besar Ilmu Komunikasi UIN Bandung Asep Saiful Muhtadi menilai UIN sebagai lembaga pendidikan tinggi, harus memiliki konsentrasi terhadap bidang sinematografi karena bidang ini merupakan cara baik untuk menyampaikan pesan dakwah.
"Kekuatan Film tidak bisa dianggap sepele, tidak bisa hanya dilihat dari sisi negatifnya saja. Kekuatan film untuk menginspirasi itu sangat tinggi, maka kita berpikir harus ada satu kelembagaan pendidikan tinggi yang khusus menekuni itu," katanya, Rabu (13/5).
Asep memaparkan persiapan UIN untuk pengadaan prodi sinematografi dakwah sudah mencapai 50 persen dan tinggal menunggu konfirmasi penggunaan gedung dan izin dari kampus. "Persiapan yang dilakukan sudah sekitar setahun, khusus untuk menyiapkan perangkat dan sarana. Kita baru selesai membuat laboratorium untuk film dan televisi. Meskipun masih sederhana, tapi sudah siap untuk digunakan," kata Asep.
Asep menjelaskan kendala terbesar untuk pengadaan prodi sinematografi dakwah yaitu mengumpulkan sumber daya manusia. "SDM sebenarnya kita sudah punya, tapi rata-rata dari kalangan akademisi. Kita masih butuh dari kalangan praktisi. Untuk kalangan praktisi mungkin kita bisa minta rekomendasi dari IKJ," kata Asep.
Rencananya tahun pertama pihaknya akan menyiapkan kuota untuk dua kelas atau sebanyak 80 mahasiswa.