REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan bersedia hadir di acara Malam Puncak Milad ke-83 Pemuda Muhammadiyah yang digelar di Taman Ismail Marzuki 30 Mei. Hal tersebut dikatakan mensos ketika menerima jajaran Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah di kantornya.
"Semua dirjen ikut mendampingi ini istimewa. Biasanya tidak lengkap dirjen mendampingi," kata Khofifah saat kepada jajaran Pemuda Muhammadiyah yang hadir, Selasa (12/5) malam.
Dalam kesempatan audiensi tersebut, Ketua Panitia Milad Pemuda Muhammadiyah, Edi Agus Yanto menyampaikan Pemuda Muhammadiyah sudah berkiprah untuk membangun bangsa selama 83 tahun. Sejarah sudah mencatat peran Pemuda Muhammadiyah sebagai mitra stategis pemerintah sekaligus sebagai kontrol sosial politik.
Menurut Edi, tema mencerahkan bangsa untuk Indonesia berkemajuan pada milad kali ini dilatarbelakangi kegundahan atas kondisi bangsa akhir-akhir ni yang mengalami kegaduhan hukum, politik, dan ekonomi. Sehingga Indonesia yang berkemajuan itu hanya slogan semata.
Hal ini ditandai dengan konflik elite politik dan pemerintah tidak mampu melakukan konsolidasi politik. "Akibatnya ekonomi bangsa kita mengalami kemunduran ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah dan naiknya harga kebutuhan pokok dan transportasi sehingga masyarakat yang menjadi korban," ujarnya.
Semoga, lanjut Edi, tema milad ini mampu menjadi inspirasi seluruh elemen bangsa untuk berjamaah dan berlomba-lomba memberikan yang terbaik untuk bangsa bukan membuat kegaduhan. "Sehingga Indonesia yang berkemajuan bisa terwujud," kata Edi yang juga Ketua Bidang Buruh dan Tani Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini.
Dia menambahkan, seharusnya elemen masyarakat bersama dengan pemerintah bekerja sama. "Pengentasan kemiskinan harus masif, sistemik, terstruktur, dan melibatkan seluruh elemen bangsa secara berjamaah," ujarnya.