REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri, Jenderal Badrodin Haiti mengajak para ulama menyelesaikan tantangan bangsa. Ulama dan polisi menurut Kapolri memiliki tugas serupa tapi dengan pendekatan yang berbeda dalam menyelesaikan masalah bangsa.
Badrodin berpendapat, sinergi Polri dan ulama bisa menjaga suasana keamanan yang kondusif di Indonesia. "Bukan hanya bisa kerja sama, tapi memang harus," ujar Badrodin dalam kunjungan silaturahimnya dengan para pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pimpinan ormas Islam di Kantor MUI, Rabu (13/5).
Tugas ulama menurut Badrodin adalah menyadarkan masyarakat dengan pendekatan dakwah. Sementara kepolisian menggunakan pendekatan kekuasaan.
Diakuinya, saat ini banyak yang menganggap tugas Polri hanya sebagai penegak hukum. Padahal, kata Badrodin, hal itu hanya bagian kecil dari tugas Polri. "Pencegahan dan penyuluhan itu penting dan diupayakan bisa semaksimal mungkin," ujarnya.
Badrodin lantas mengajak ulama untuk ikut menyadarkan masyarakat. Ia mencontohkan terkait isu terorisme tidak cukup hanya dengan penegakan hukum. Menurutnya, pemikiran destruktif seperti terorisme dan kekerasan atas dasar agama perlu dicerahkan oleh para ulama. Badrodin berharap ulama bisa menjelaskan makna dalil jihad dengan mengupas asbabun nuzul termasuk turunan ayat-ayatnya.
"Terorisme bisa terus berkembang kalau penegakan hukum kendor dan ulama tidak memberikan pencerahan," ujar Badrodin.