REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, Jawa Tengah yang sempat mangkrak akhirnya menunjukkan titik terang seiring dengan telah diselesaikannya urusan pembebasan lahan. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo menyebut, proyek yang sempat mangkrak akibat sulitnya akuisisi lahan ini siap dicanangkan dalam waktu satu bulan ke depan.
"Saya berterimakasih kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bupati Batang, Kejagung, Menteri ESDM (karena akuisisi lahan selesai). Ini terobosan," kata Indroyono, di kantornya, Rabu (13/5).
Dengan diselesaikannya akuisisi lahan, maka ground breaking proyek pembangkit listrik berkapasitas 2.000 Megawatt (MW) segera bisa dilaksanakan. Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Ridwan Djamaluddin menambahkan, kemungkinan ground breaking bisa direalisasikan dalam waktu dekat.
"Ground breaking tidak lebih dari satu bulan," ujar Ridwan.
Apabila selesai, PLTU Batang akan menjadi salah satu tumpuan untuk pemenuhan kebutuhan listrik di area Jawa Bali. Selain itu, rencana pembangunan pembangkit tenaga nuklir masih terus digulirkan.