Kamis 14 May 2015 13:33 WIB

Setelah Kudeta, Presiden Burundi Gagal Kembali ke Negaranya

Seorang warga Burundi memprotes pemilihan Presiden Burundi Pierre Nkurunziza untuk ketiga kalinya
Foto: reuters
Seorang warga Burundi memprotes pemilihan Presiden Burundi Pierre Nkurunziza untuk ketiga kalinya

REPUBLIKA.CO.ID, BUJUMBURA -- Presiden Burundi Pierre Nkurunziza gagal pulang ke negaranya untuk mengatasi kudeta atas dirinya. Dia lantas kembali ke Tanzania dimana ia menghadiri konferensi tingkat tinggi mengenai krisis politik Burundi.

Mayor Jenderal Godefroid Niyombare mengumumkan pembubaran pemerintah melalui siaran radio.

Nkurunziza bersikukuh upaya kudeta gagal.

Dilansir dari BBC, Kamis (14/5), baku tembak terdengar terdengar sejak pagi di dekat radio dan stasiun televisi di Bujumbura. Loyalis Nkurunziza dilaporkan masih menguasai istana presiden dan kantor radio utama.

"Upaya kudeta oleh Jenderal Godefroid Niyombare telah berhenti," ujar Kepala Pasukan Bersenjata Jenderal Prime Niyongabo dalam siaran rdio.

Sebelumnya, Niyombare memerintahkan penutupan bandara untuk mencegah Nkurunziza mendarat. Dia mengatakan dia tidak mengakui kepemimpinan Nkurunziza karena upaya presiden mencalonkan diri untuk ketiga kalinya melanggar konstitusi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement