REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Romahurmuziy alias Romy, Ainur Rofiq menyatakan terus berusaha membuka jalan islah untuk mengakhiri sengketa partai. Namun, pihaknya menolak jika kubu Djan Faridz ingin mengajukan ketua umum (ketum) partai dari pihak mereka.
“Kami tetap berharap terjadi islah. Kami pun terus membangun komunikasi dengan perwakilan kubu seberang agar bisa segera tercapai islah. Namun, jika mereka ingin mengajukan posisi ketua umum agar menginduk ke mereka, kami tidak sepakat,” jelas Rofiq saat dihubungi ROL, Kamis (14/5).
Ketidaksepakatan itu, lanjut dia, memiliki alasan kuat karena pihaknya lebih dulu mengantongi legalitas kepengurusan secara hukum. Meski legalitas itu kini tertunda keabsahannya, pihaknya tetap percaya diri telah mendapatkan dukungan mayoritas di daerah.
Menurut dia, hal tersebut bisa dilihat dari dukungan saat pihaknya melakukan konsolidasi persiapan pilkada serentak di daerah pada akhir tahun ini. “Konsolidasi dan sosialisasi persiapan Pilkada PPP sudah mencapai 25 provinsi. Kami siap mengikuti pilkada,” tegas dia.
Karena itu, pihaknya menegaskan jika proses islah harus mematuhi asas demokrasi. Pihak yang yang mendapat sedikit dukungan, ujar Rofiq, mau tidak mau harus menginduk kepada pihak yang mendapatkan banyak dukungan.
“Meski begitu, kami tetap sepakat jika dalam kepengurusan harus ada pembagian pos yang seimbang hasil musyawarah dua kubu,” ujar Rofiq.