REPUBLIKA.CO.ID, PALESTINA -- Setidaknya 15 warga Palestina terluka dalam ledakan di pelatihan militer di al-Atatra di Jalur Gaza Utara, Kamis (14/5) seperti dikutip APA.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Gaza Ashraf al-Qedra mengatakan korban yang terluka kemudian dibawa ke rumah sakit di Jalur Gaza Utara dan di Kota Gaza tanpa rincian lebih lanjut mengenai penyebab ledakan.
Sementara para pejabat Kementerian Dalam Negeri Gaza mengatakan ledakan itu terjadi ketika para ahli bahan peledak berusaha menjinakkan rudal F16 Israel, dan gagal kemudian melukai orang di sekitarnya.
Saksi mata mengatakan bahwa mereka mendengar ledakan besar yang menghancurkan wilayah al-Atartra. Kemudian, tak lama ambulans dan petugas pemadam kebakaran tiba ke tempat kejadian, sementara pasukan keamanan mencegah wartawan dan warga sipil mendekati tempat kejadian.
Peristiwa ini pun kemudian menambahkan jumlah roket Israel yang belum meledak selama perang Israel musim panas lalu di Gaza. Pada 8 Juli tahun lalu, Israel melancarkan serangan 50 hari baik udara dan darat melalui operasi militer besar-besaran kepada kelompok-kelompok militan di Jalur Gaza.
Dalam serangannya Israel menembakkan puluhan ribu rudal dan tank kerang di daerah kantong pesisir dan menewaskan lebih dari 2.000 warga Palestina. Petugas keamanan dan kelompok bersenjata di Jalur Gaza pun memperingatkan bahwa masih ada beberapa roket Israel dan rudal yang dianggap berbahaya dan belum meledak.