Jumat 15 May 2015 18:48 WIB

Harga Jual Gas Arun Dinilai Terlalu Tinggi

Ladang gas
Foto: Sony Soemarsono
Ladang gas

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- PT Perusahaan Gas Negara dinilai menawarkan harga jual yang terlalu tinggi untuk gas dari PT Arun yang akan dialirkan ke Sumatera Utara pada Juni atau Juli 2015.

"Harga jual untuk gas dari Arun itu terlalu 'mencekik'," kata anggota Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Sumut Arripay Tambunan di Medan, Jumat (15/5).

Selama ini, kata Arripay, harga jual gas untuk industri yang ditetapkan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) sekitar 9 dolar AS per MMBTU sudah cukup tinggi merepotkan pengusaha.

Kalangan industri di Sumut terpaksa membeli gas dengan harga itu demi kelangsungan usaha, apalagi jika dikaitkan dengan langkanya ketersediaan gas. Meski bergembira dengan adanya tambahan pasokan gas dari Arun tersebut, tetapi harga jual yang ditawarkan terlalu tinggi dan dikhawatirkan tidak memberikan keuntungan bagi usaha yang dijalankan.

"Kalangan industri di Sumut bisa kolaps dengan harga segitu," kata politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.

Menurut dia, kekhawatiran akan ketersediaan gas dan harga jual yang terjangkau tersebut telah "diwanti-wanti" berbagai kalangan pengusaha yang akan beroperasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Semi Mangkei.

Untuk itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) selaku pemangku kepentingan utama dalam penyediaan energi diminta untuk turun tangan dalam menyelesaikan masalah itu.

"Kementerian ESDM harus bisa mengendalikannya agar sesuai dengan harga yang pantas dan terjangkau kalangan industri," ujar Arripay.

Keluhan terhadap harga jual yang ditawarkan PGN itu juga disampaikan Ketua Asosiasi Perusahaan Pengguna Gas (Apigas), Johan Brien yang mengaku kecewa dengan harga jual bakal naik hampir 100 persen itu.

"Harga itu sama saja dengan menyulitkan pengusaha. Di satu sisi, krisis gas sudah bisa diatasi tetapi biaya produksi menjadi semakin mahal," katanya.

Sebelumnya, General Manager PGN Strategic Business Unit (SBU) III Sumatera bagian utara (Sumbagut) Yosviandri memastikan adanya penambahan gas untuk industri yang berasal dari Gas Arun pada Juni atau Juli 2015.

Meski belum mengetahui volume yang akan dialirkan, tetapi pasokan dari Arun tersebut menggembirakan karena berarti krisis gas di industri Sumut mulai teratasi.

Pihaknya belum mengetahui secara pasti harga jual yang akan diberlakukan, tetapi kemungkinan berkisar 14-16 dolar AS per MMBTU.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement