REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi menyatakan budaya baca perlu terus disosialisasikan pada masyarakat secara umum dan semua kalangan.
"Kita ingin masyarakat Pandeglang membudayakan membaca dan menjadi kebutuhan, tidak hanya bagi pelajar dan mahasiswa, tapi seluruhnya," katanya di Pandeglang, Banten, Jumat (15/5).
Banyak manfaat yang diperoleh dari membaca, terutama pengetahuan menyangkut berbagai hal, bahkan perkembangan yang terjadi di seluruh belahan dunia.
Bagi para petani, peternak dan lainnya, membaca juga sangat penting karena bisa tahu tata cara pengelolaan yang baik untuk meningkatkan produksi.
"Sekarang sudah banyak buku pertanian, peternakan, cara budi daya ikan, wirausaha dengan membaca buku itu akan tahu bagaimana bertani, beternak, membudidayakan ikan yang baik agar hasilnya maksimal," ujarnya.
Terkait dengan membudayakan membaca, Erwan menyatakan telah memogramkan membentuk perpustakaan di seluruh desa/kelurahan di daerah itu.
"Kita ingin seluruh desa/kelurahan memiliki perpustakaan, dan secara bertahap itu akan diwujudkan," ujarnya.
Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Pandeglang Mustandri menyatakan, saat ini 50 persen dari 339 desa/kelurahan di daerah itu telah memiliki perpustakaan.
"Bagi desa/kelurahan yang belum memiliki perpustakaan, kata dia, akan diupakan agar memilikinya, dan optimistis dalam beberapa tahun ke depan bisa 100 persen. Mungkin tidak bisa sekaligus karena menyangkut anggaran, diantaranya untuk pengadaan sarana prasarana serta buku koleksi, jadi harus bertahap," katanya.
Menurut dia, keberadaan perpustakaan di desa/kelurahan sangat diperlukan untuk membantu masyarakat mendapatkan referensi guna menunjang kegiatan sehari-hari.
"Karena tujuannya untuk masyarakat umum, maka koleksi bukunya pun lebih banyak ke bidang usaha, termasuk cari bertani, industri kecil serta budi daya ikan dan ternak," katanya.
Selama ini, kata dia, cukup banyak masyarakat memanfaatkan perpustakaan desa/kelurahan tersebut, artinya keberadaannya memang dibutuhkan.