REPUBLIKA.CO.ID,KURDISTAN -- Sebuah kelompok Islam Kurdi secara resmi telah mengajukan klaim kompensasi kepada pemerintah AS. Hal itu akibat pangkalan militer mereka dibom pada masa setelah invasi AS ke Irak tahun 2003 silam.
Marwan Galali, anggota senior dari Kurdistan Islamic Society (Komal) mengatakan, sudah ada dua kali pertemuan antara partainya dan perwakilan dari Konsulat AS di Erbil untuk membicarakan hal itu. Serangan udara tahun 2003 itu menewaskan 45 anggota Komal di wilayah Hawraman, selatan Kurdistan.
“Ini ketidakadilan besar yang dilakukan oleh AS terhadap kami. Itulah alasan mengapa kami menuntut pemulihan dan kompensasi untuk para korban pemboman," kata Galali kepada situs berita Rudaw, Jumat (15/5).
Galali menambahkan, pertemuan kedua yang terjadi pada Rabu lalu dilakukan untuk menanggapi pernyataan sebelumnya dari juru bicara Departemen Luar Negeri AS yang mengatakan tidak akan menerima klaim tersebut.
Jika tuntutan mereka diabaikan, Galali dan kelompoknya berencana mengajukan klaim kepada pengadilan AS.
Pada tanggal 21 Maret 2003, AS menargetkan serangan udara kepada kelompok militan Ansar al-Sunna di daerah Hawraman. Kelompok ini diyakini berafiliasi dengan al-Qaeda di Irak. Puluhan anggota komunitas Muslim Kurdi ikut tewas dalam serangan tersebut.
Komal adalah salah satu dari dua partai Islam utama di Kurdistan dengan enam kursi di parlemen regional Erbil dan tiga kursi di parlemen Irak di Baghdad. Komal juga telah resmi mengecam tindakan yang dilakukan oleh ISIS di Kurdistan.