Sabtu 16 May 2015 10:48 WIB

UNESCO Serukan Perlindungan Situs Warisan Dunia dari Kerusuhan

Situs Kota Asiria kuno, Nimrud yang terletak di Irak utara, dihancurkan ISIS.
Foto: The Guardian
Situs Kota Asiria kuno, Nimrud yang terletak di Irak utara, dihancurkan ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID,  BEIRUT -- Direktur Jenderal Eksekutif UNESCO Irina Bokova menegaskan perlunya untuk melindungi situs warisan dunia yang terancam oleh kerusuhan dari kaum fanatik. "Reaksi kita terhadap kaum fanatik terletak pada perlindungan warisan dan kebudayaan," kata Bokova setelah pertemuan dengan Menteri Urusan Luar Negeri Lebanon Gebran Bassil.

Ia menekankan perlunya perlindungan warisan dunia. UNESCO prihatin dengan penghapusan warisan budaya di Irak dan Suriah yang rusak akibat kerusuhan oleh pihak-pihak tertentu yang mengatasnamakan agama tertentu. Menurutnya, perlu ada upaya pencegahan untuk penghapusan situs-situs sejarah dari ingatan kolektif.

Kedua pejabat itu juga menyerukan diselamatkannya warisan budaya dunia terutama tempat bersejarah yang terancam oleh kerusuhan dan fanatisme di Timur Tengah. Mereka menyerukan adanya perlindungan keragaman budaya dan kelompok agama, terutama kelompok minoritas, dari segala macam penganiayaan.

"Kami membahas cara untuk melindungi warisan dan menangani fanatisme. Saya ingin Lebanon menjadi negara yang stabil dan negeri ini penting buat UNESCO," katanya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement