Sabtu 16 May 2015 16:38 WIB

Gelombang Tinggi Penyeberangan Jepara-Karimunjawa Dihentikan

Pulau Karimunjawa seluas 107.225 hektar dan memiliki keindahan alam baik di darat maupun di bawah laut tersebut, menjadi ikon pariwisata Jawa Tengah pada 2013 mendatang.
Foto: Antara
Pulau Karimunjawa seluas 107.225 hektar dan memiliki keindahan alam baik di darat maupun di bawah laut tersebut, menjadi ikon pariwisata Jawa Tengah pada 2013 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID,JEPARA--Aktivitas kapal motor penumpang yang melayani penyeberangan dari Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menuju Pulau Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa, dan sebaliknya dihentikan sementara karena gelombang laut tinggi, Sabtu.

Menurut Syahbandar Jepara Yuniarso di Jepara, Sabtu, gelombang ombak tinggi di laut Jepara terjadi sejak Kamis (14/5) sehingga aktivitas penyeberangan dari Pelabuhan Jepara menuju Pulau Karimunjawa dihentikan hingga hari ini (16/5).

Gelombang tinggi tersebut, kata dia, disebabkan adanya perubahan cuaca dari musim baratan ke musim timuran.

Ketinggian gelombang laut di Karimunjawa hari ini (16/5) berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jateng rata-rata 1,25--2,0 meter dengan kecepatan angin antara 11--16 knot.

"Ketinggian gelombang maksimal antara 1,5-2 meteran," ujarnya.

Sementara ketinggian gelombang laut di utara Jateng, kata dia, rata-rata antara 0,5-1,5 meter dengan ketinggian gelombang maksimal antara 1,5-2 meter.

Kecepatan angin timur, kata dia, antara 5-14 knot dengan cuaca berawan.

Cuaca pada hari Jumat (15/5), lanjut dia, kecepatan angin timur di Laut Karimunjawa antara 11--16 knot dengan kondisi berawan, sedangkan ketinggian gelombang rata-rata 1,25-2,0 meter dan ketinggian maksimal antara 2,0-2,5 meter.

Ketinggian gelombang di alut utara Jateng rata-rata 0,5--1,8 meter dan maksimal 1,8--2,0 meter, sedangkan di Laut Jawa bagian tengah kecepatan angin timurnya antara 11-17 knot, sedangkan gelombang rata-rata 1,25-2.0 meter dan maksimal 2,0-2,8 meter.

"Demikian halnya ketinggian gelombang laut pada hari Kamis (14/5) mencapai 2,3 meter," ujarnya.

Larangan melaut, kata dia, tidak hanya berlaku untuk kepala penumpang, melainkan kapal nelayan juga diminta untuk tidak melaut karena membahayakan keselamatan.

Apabila cuaca laut kembali normal, dia mempersilakan, nelayan kembali melaut, demikian halnya kapal penyeberangan juga dipersilakan beroperasi kembali.

Pengelola Kapal Express Bahari tujuan Jepara-Karimunjawa juga menginformasikan kepada pelanggan pada Jumat (15/5) bahwa kapal tidak bisa diberangkatkan pada Sabtu (16/5) pukul 10.00 WIB karena gelombang tinggi.

Informasi serupa juga disampaikan ketika kapal tidak bisa diberangkatkan pada hari Jumat (15/5) karena faktor yang sama.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement