REPUBLIKA.CO.ID, MAIDUGURI -- Geriyawan Boko Haram kembali merebut Kota Marte di negara bagian Borno, Nigeria. Kota itu dibebaskan tentara pada Februari 2015.
"Sangat menyedihkan, karena kami tahu bahwa Marte saat ini benar-benar jatuh di bawah kendali pemberontak, yang bagi kami adalah kemunduran sangat besar," kata Wakil Gubernur Borno, Zannah Umar Mustapha, seperti disadur dari Reuters, Sabtu (16/5).
Pengambilalihan kendali kota itu terjadi paska dua serangan pekan ini di ibukota negara bagian Maiduguri, yang menewaskan sedikitnya 12 orang tewas. Tersangka milisi juga menyerang Desa Kojiti, menewaskan tujuh orang di pemerintah daerah Madagali dari tetangganya, negara bagian Adamawa. Kawasan itu telah dibersihkan dari kelompok milisi pada akhir Februari.
Boko Haram mengambil alih wilayah yang lebih besar dari Belgia tahun lalu dan menewaskan ribuan orang dan mengakibatkan sekitar 1,5 juta orang mengungsi. Pemberontakan kelompok itu yang telah berlangsung selama enam tahun merupakan bagian dari upaya untuk mendirikan negara Islam.
Diperlukan upaya gabungan dari pasukan Nigeria, Chad dan Niger untuk mendorong mereka keluar dari sebagian besar daerah itu, sementara Kamerun mengatasi serangan di perbatasan. Hutan lindung Sambisa tetap menjadi kubu utama terakhir mereka.
"Pemikiran kami adalah bahwa setiap tempat lain harus telah diblokir sehingga pemberontakan akan dibatasi untuk area terbatas saja," kata Mustapha, "Tapi itu belum terjadi karena para pemberontak telah melarikan diri ke komunitas yang lainnya."