Sabtu 16 May 2015 18:17 WIB

Presiden Ukraina Larang Lambang Soviet, Rusia Berang

Bendera Uni Soviet.
Bendera Uni Soviet.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, mengeluarkan larangan penggunaan lambang Soviet dan propaganda zaman komunis. Meski memicu kecaman keras dari Rusia, parlemen tetap menyetujui larangan itu pada bulan lalu.

Hukum itu melarang lambang Soviet, mengutuk rezim komunis, membuka arsip layanan khusus Soviet dan secara resmi mengakui peran kelompok nasionalis, yang berjuang untuk kemerdekaan Ukraina pada pertengahan abad 20. Selain membuat marah Rusia, langkah-langkah itu juga memperburuk ketegangan dengan pemberontak pro-Moskow di Ukraina timur setelah parlemen menyetujui peraturan itu.

Paket undang-undang itu melarang bendera Soviet dan berarti patung Lenin era-Soviet harus dihancurkan serta lapangan kota di seluruh penjuru negara berpenduduk 45 juta orang itu harus diganti namanya. Hukum itu juga melarang propaganda Nazi di republik bekas Soviet.

Kelompok nasionalis yang diakui oleh hukum cenderung pada kelompok Nazi Jerman untuk beberapa waktu sebelum memerangi mereka serta Uni Soviet. Mereka sering dicela di Rusia sebagai 'fasis' nasionalis garis keras.

Sejak April 2014, pasukan Ukraina telah memerangi kelompok separatis pro-Rusia di timur Ukraina dalam upaya untuk mencegah pemisahan diri Wilayah Donetsk dan Lugansk yang berbahasa Rusia. Negara Barat dan Kiev telah menuduh Kremlin menghasut pemberontakan dan mendukung milisi dengan persenjataan, dana dan pasukan. Moskow telah membantah klaim itu.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement