Ahad 17 May 2015 06:15 WIB

Menjaga Khasiat dan Kualitas Teh Hijau

Seorang petani sedang memetik daun teh di Perkebunan Teh Dewata yang berada di ketinggian 1.800 mdpl.
Foto: Republika/Satria K Yudha
Seorang petani sedang memetik daun teh di Perkebunan Teh Dewata yang berada di ketinggian 1.800 mdpl.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Satria Kartika Yudha

Dinginnya udara pagi di Ciwidey tak menyurutkan semangat kami untuk mencari tahu resep besar di balik kesuksesan minuman teh hijau yang semakin digandrungi masyarakat Indonesia. Ternyata, minuman teh hijau dibuat dengan proses berbeda dari teh hitam sehingga khasiat dan kualitas pada teh hijau lebih terjaga.

Harian Republika beserta puluhan awak media dan blogger mendapat kesempatan mengikuti Green Tea Adventure ke Perkebunan Teh Dewata, Ciwidey, Bandung, Jawa Barat pada 28-29 April 2015. Acara ini digelar PT ABC President Indonesia selaku produsen minuman teh hijau NU Green Tea.

Tepat pukul empat pagi, para peserta mulai berkumpul di lobi hotel untuk memulai petualangan ke kebun teh. Rasa ngantuk tiba-tiba berubah menjadi antusiasme ketika kami melihat mobil-mobil off road Land Rover berjajar rapi di area parkir hotel. Beberapa peserta bahkan ada yang langsung mengambil kamera untuk berselfie ria.

Dipandu oleh teman-teman dari Lotus Marketing and Public Relations, kami secara berkelompok mulai menaiki mobil-mobil tersebut yang akan menjadi tunggangan untuk menyusuri perkebunan teh Dewata. Kami berangkat tepat pukul 05.15 WIB setelah melaksanakan shalat subuh.

Kebun teh yang terisolasi

Bukan tanpa alasan panita harus menyediakan mobil off road untuk mengantar kami. Ternyata, lokasi kebun teh yang kami tuju berada di ketinggian sekitar 1.800 mdpl (meter di atas permukaan laut) dengan trek bebatuan dan berlubang. Butuh waktu sekitar 2,5 jam untuk mencapai lokasi yang jaraknya hampir 30 km dari pintu masuk kawasan perkebunan teh.

Head of Marketing PT ABC President Indonesia Nurkori mengatakan pihaknya sengaja memilih bahan baku daun teh dari kebun teh yang terisolir. Sebab, semakin tinggi lokasi perkebunan teh, maka akan semakin bagus pula kualitas daun teh. Inilah salah satu resep utama untuk membuat minuman teh hijau berkualitas.

"Perkebunan teh Dewata ini dikelilingi kawasan hutan lindung. Sehingga dauh teh yang dihasilkan memiliki kualitas baik karena bebas dari polusi udara," kata Nurkori.

Lokasi kebun teh ini memang terisolasi  karena jauh dari perumahan warga dan jalan raya. Bukan hanya itu, kebun teh seluas 600 hektare tersebut dikelilingi hutan lindung cagar alam Gunung Tilu seluas 8 ribu hektare. Tak heran, kami harus berganti kendaraan dengan menumpang truk pada setengah perjalanan.

Daun teh baru

Sesampainya di lokasi, kami langsung disambut pemandangan sekelompok ibu-ibu yang sedang memetik daun teh. Tangan mereka begitu lihai memetik daun teh dan memasukkannya ke keranjang yang mereka gendong.

Brand Manager of Beverage PT ABC President Indonesia Rena Lesmana mengatakan, daun teh yang baru dipetik tersebut langsung diproses ke pabrik pengolahan. Sehingga, kandungan nutrisi pada daun teh baru lebih maksimal karena tidak teroksidasi oleh udara.

"Karena langsung diproses setelah dipetik, kandungan antioksidannya masih tinggi. Daun teh ini yang kami jadikan bahan baku membuat minuman teh hijau," ujar dia.

Asisten Manajer Produksi PT Kantor Bersama Perekebunan (KBP) Chakra Ade Hendrayana selaku pengelola perkebunan teh Dewata menjelaskan, proses pengolahan daun teh hijau dilakukan tidak lebih dari satu jam setelah proses pemetikan. Proses pengolahan dilakukan dalam lima tahap pengeringan.

Secara umum, kata Ade, kadar air daun teh yang dikeringkan untuk minuman teh hijau dalam proses pengeringan sebesar lima persen. Kalau daun teh untuk mimuman teh biasa, kadar airnya bisa mencapai 1-2 persen. "Kalau kadar airnya semakin sedikit itu daun tehnya menjadi kering atau layu sehingga tidak segar," kata dia.

Kaya manfaat

Direktur PT KBP Chakra Teguh Kustiono mengatakan teh hijau memiliki kandungan polifenol lebih tinggi dari teh hitam karena langsung diproses setelah dipetik. Kandungan polifenol dalam teh hijau sebesar 14,60 persen, sedangkan teh hitam 8,24 persen. Dengan demikian, ujar dia, kekuatan antioksidan pada teh hijau lebih tinggi.

Dia bahkan menyebut bahwa secangkir teh hijau mempunyai daya antioksidan lebih besar daripada satu porsi brokoli, wortel, bayam, atau strawberry. Sekadar informasi, polifenol merupakan kelompok antioksidan yang secara alami ada di dalam sayuran, buah-buahan, dan teh.

"Khasiatnya bisa mencegah penyakit jantung, menurunkan kolesterol, melindungi daya ingat, membuat awet muda, mengurangi stres dan banyak yang lainnya," ucap dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement