REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Polres Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menangkap seorang warga yang mengaku-ngaku sebagai intelijen Polda Jatim di Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan.
Kasat Intel Polres Pamekasan AKP Moh Aroby, Sabtu, menjelaskan oknum yang mengaku intel Polda Jatim itu, awalnya diamankan warga, setelah terlibat cekcok dengan warga Desa Larangan Tokol di pinggir jalan.
"Warga yang mengaku sebagai intel Polda Jatim itu bernama Nisin (27) warga asal Dusun Poteran, Desa Dharma, Kecamatan Camplong, Sampang," kata Aroby.
Ia menuturkan kejadian itu berawal saat Nisin bertengkar dengan warga Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan di pinggir jalan raya.
Warga di desa itu selanjutnya menghampiri kedua orang yang terlibat pertengkaran mulut itu untuk dilerai. Namun, Nisin justru membentak-bentak warga, lalu mengaku dirinya merupakan intel Polda Jatim.
Sementara, diantara kerumunan warga yang ada di lokasi kejadian itu, memang ada beberapa anggota TNI dan polisi. "Karena mengaku sebagai intel Polda Jatim itulah, maka anggota yang ada di lokasi kejadian itu meminta di Nisin ini menunjukkan identitas dirinya," terang Aroby.
Namun, katanya, korban tidak menunjukkan identitas dirinya, melainkan mengeluarkan kartu pers dari salah satu media nasional atas nama Johansyah. "Nah, karena pengakuannya tidak sesuai dengan identitas yang dikeluarkan itulah, maka si Nisin akhirnya digelandang ke Mapolres Pamekasan, karena dia dianggap sebagai intel gadungan," terang Kasat Intel Moh Aroby.
Saat ini, warga yang mengaku sebagai intel Polda Jatim itu telah diserahkan ke Satuan Reskrim Polres Pamekasan untuk diproses. Sejauh ini, kata dia, memang belum ada laporan dari warga, terkait tindakan Nisin yang dinilai merugikan masyarakat.
Namun, dengan kejadian itu, kini tim Reskrim Polres Pamekasan melakukan pengembangan penyelidikan.