REPUBLIKA.CO.ID,MANADO -- Banjir Bandang yang menerjang Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Jumat (15/5), merusak sejumlah areal persawahan di daerah tersebut.
"Banjir bandang yang merusak sawah berdampak gagal panen," kata Camat Posumaen, Hersi Tuuk, di Posumaen, Sabtu (16/5).
Dampak banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) turut merusak sawah milik para petani di Kecamatan Posumaen. "Dari laporan yang kami terima, ada tiga desa yang mempunyai lahan sawah rusak cukup parah akibat banjir bandang," katanya.
Dia menjelaskan, sawah di tiga desa tersebut yakni di Desa Minanga Tiga, Desa Tatengesan, dan Desa Makalu Selatan. "Sebagian besar sawah yang ditanami padi ini sudah siap dipanen, bahkan rencananya hari Minggu ini sudah ada beberapa bidang sawah yang seharusnya dipanen," jelasnya.
Dia menambahkan, sebagian sawah yang mengalami kerusakan ini baru saja ditanami padi.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Mitra Elly Sangian, mengakui adanya kerusakan sawah warga akibat banjir bandang itu.
Dia menjelaskan, data sementara yang dirangkum pihaknya di lapangan, kerusakan sawah akibat bencana ini seluas 10 hektare.
"Itu yang data awal dari tim Distanak yang berada di lapangan, dan sampai saat ini mereka mendata jika masih ada kerusakan sawah atau lahan pertanian lainnya," jelas Elly.
Dia menambahkan, kebanyakan sawah yang mengalami kerusakan adalah persawahan yang sudah siap panen.
"Memang bervariasi, tapi ada yang padinya sudah mau dipanen pekan ini. Untuk bantuan kepada para petani kami akan menyiapkan bibit dan pupuk," tandas Elly.