REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ustadz Agus Sujatmiko menjelaskan, mudah atau sulitnya menghafal Alquran tergantung mindset seseorang. Anak-anak akan jauh lebih mudah menghafal jika sejak dini telah dibiasakan dekat dengan Alquran.
"Orang tua tidak perlu ragu bercita-cita anaknya menjadi hafidz, meskipun mereka tidak hafidz. Tapi, orang tua juga harus punya kemauan untuk meningkatkan hafalannya," ujar Ustadz Agus, Ahad (17/5) di Masjid Ukhuwah Islamiyah UI Depok.
Ia juga mengingatkan, output anak tergantung input yang dia dapatkan. Jika anak terekspos hal-hal yang buruk, hasilnya akan buruk, demikian pula sebaliknya. Jika anak telah dibiasakan dengan Alquran sejak dini, dia akan tumbuh menjadi pribadi yang akrab dengan Alquran.
Ayah dari dua anak kembar hafidz ini menambahkan, saat anak masih kecil, ajarkan hafalan melalui audio. Tidak masalah meskipun anak belum bisa membaca Alquran. Lain halnya kalau hafalan Alquran untuk orang dewasa, penting bagi mereka mempelajari ilmu tajwid terlebih dulu.
"Metode untuk menghafal Alquran juga tidak melulu dengan membaca lalu dihafal. Menghafal Alquran bisa dikreasikan dengan gerakan atau audio visual. Kita buat gerakan yang sesuai dengan arti dari ayat yang sedang dihafal," tuturnya.