Ahad 17 May 2015 11:34 WIB

Terkait Muslim Rohingya, Fahri Hamzah Minta Presiden Terbitkan Kepres

Pengungsi Rohingya yang berhasil mencapai Indonesia
Foto: AP Photo/Taufik Kurahman
Pengungsi Rohingya yang berhasil mencapai Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mendesak pemerintah mengambil tindakan nyata terkait dengan persoalan pencari suaka ke Indonesia. Pemerintah disarankan mengeluarkan keputusan presiden tentang imigran.

Fahri mengatakan, DPR mendesak Pemerintah untuk mengambil langkah nyata dan bekerja secara Internasional dalam menangani korban pencari suaka yang ada di depan mata. Selanjutnya, lanjut Fahri, DPR meminta agar Presiden membuat regulasi sementara bagi dasar tindakan para pejabat di lapangan. “Mungkin semacam kepres tentang penanganan migran dan pencari suaka,” dalam siaran pers yang diterima Republika Online (ROL), Ahad (17/6).

Dijelaskannya,  patut disayangkan jika citra Indonesia hari ini dikecam oleh dunia akibat adanya sikap sebagian pejabat yang menolak menerima migran atau pencari suaka yang mendarat di perairan Indonesia. “Saya baru saja menonton kutipan dari Channel CNN yang menyebut bahwa ada pejabat yang melarang perahu migran merapat ke dermaga. Ada juga pejabat yang menyatakan akan menerima tetapi akan segera dikembalikan. Ada juga yang bahkan menolak mereka mendarat di perairan kita,” kata Fahri.

Sikap dan tindakan sebagian pejabat ini, menurut dia, bisa dipahami karena tidak adanya dasar hukum yang kuat bagi para pejabat negara untuk mengambil tindakan nyata. Sampai saat ini, kata dia, memang Indonesia belum mengatur sama sekali ketentuan tentang para pencari suaka. “Tetapi apakah itu bisa menjadi alasan untuk tidak melihat secara nyata penderitaan yang dirasakan oleh bangsa lain. Penderitaan mereka kasat mata apakah kita sebagai bangsa berperikemanusiaan tega melihat derita mereka?” ungkap politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Sebagai bangsa besar yang beradab, menurut Fahri, jangan sampai Indonesia disamakan dengan negara-negara tetangga yang dengan alasan dalam negeri menolak menolong sesama manusia. “Ini tidak dapat diterima.”

Dalam beberapa waktu terakhir, aparat keamanan Indonesia mencegah pengungsi Rohingya masuk ke Indonesia. Pengungsi yang masuk perairan Indonesia diberikan makanan dan minuman, tetapi tidak diizinkan masuk Indonesia. Sehingga mereka terombang-ambing di tengah laut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement