Ahad 17 May 2015 12:13 WIB
Pendaki jatuh di kawah Merapi

Tim Evakuasi Pendaki Merapi Siapkan Instalasi Vertical Rescue

Rep: c97/ Red: Hazliansyah
 Sejumlah pendaki menaiki lereng Merapi menuju puncak Gunung Merapi untuk melihat pesona kawah dan matahari terbit di Gunung Merapi, Boyolali, Jawa Tengah,Ahad (17/8).  (Antara/Teresia May)
Sejumlah pendaki menaiki lereng Merapi menuju puncak Gunung Merapi untuk melihat pesona kawah dan matahari terbit di Gunung Merapi, Boyolali, Jawa Tengah,Ahad (17/8). (Antara/Teresia May)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Tim evakuasi pendaki yang jatuh ke kawah Merapi menyiapkan instalasi vertical rescue. Sementara untuk mengetahui kondisi visual korban, tim akan melakukan pengamatan dengan menggunakan drone. 

"Dalam proses operasi evakuasi kali ini, saya menunjuk Endro Sambodo sebagai komandannya. Upaya ini akan dibantu secara maksimal oleh sejumlah anggota tim," ujar Komandan SAR DIY, Brotoseno pada Republika, Ahad (17/5). 

Adapun tim penyelamat yang terdata sekarang, yaitu SAR DIY, SAR Klaten, SAR Boyolali, BARAMERU, BASARNAS Semarang, BASARNAS Solo, Palawa ATMAJAYA, Silvagama Kehutanan UGM, PMI Sleman, dan Guruh Merapi.

SAR memperkirakan korban bernama Ery Yunanto (21) berada di kedalaman kawah antara 100 sampai 150 meter. "Kemarin kami mengirim tiga regu Barameru. Tadi pagi dua regu dari SAR. Mereka berangkat dari Dusun Selo, Boyolali," papar Broto.

Demi melancarkan proses evakuasi, sekarang kawasan Gunung Merapi disterilkan dari pendaki. Karena upaya penyelamatan membutuhkan kejelian dan konsentrasi yang tinggi. 

"Maka itu tim yang kami utus memang mereka yang sudah memiliki kemampuan montain rescue dan vertical rescue," ujar Broto.

Hingga saat ini SAR belum bisa memastikan kondisi korban. Namun begitu Broto menyampaikan, evakuasi akan segera dilakukan jika ada kesempatan yang memungkinkan. 

Ia berharap kedepannya para pendaki bisa lebih hati-hati. Sebab di Merapi, selain kedalaman kawah, gas beracun menjadi perkara yang sangat berbahaya. 

"Saya pikir, pendaki kurang berhati-hati. Sehingga jatuh ke kawah," ungkapnya. Padahal, sebelumnya sudah peringatan. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement