REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) akan membentuk wadah penggalangan bantuan dan dukungan untuk warga Muslim Rohingya yang saat ini mengungsi di Aceh Utara. Wadah ini akan dinamakan Komite Nasional Indonesia untuk Muslim Rohingya.
"Doakan Senin besok kita akan meresmikan membentuk wadah bernama Komite Nasional Indonesia untuk Muslim Rohingya untuk menggalang kekuatan," kata Presiden ACT Ahyudin saat dihubungi ROL, Ahad (17/5).
Komite ini bertujuan untuk menggalang bantuan untuk pengungsi Rohingya yang saat ini terdampar akibat tidak diakui negara asalnya, Myanmar. Tidak hanya untuk warga Indonesia tapi juga seluruh dunia untuk menunjukkan kepedulian terhadap nasib Muslim Rohingya.
Selain itu wadah ini akan berupaya menyerukan dukungan untuk menekan Myanmar memberikan hak kepada kelompok etnis yang asalnya dari Burma tersebut. Myanmar dinilainya telah melanggar hak asasi manusia untuk melindungi Rohingya sebagai warga negara yang harus diakuinya.
ACT juga telah memberikan bantuan sejak hari pertama kedatangan Rohingya ke Aceh Utara pada 11 Mei. Mereka sangat membutuhkan bahan makanan, obat-obatan, pakaian, dan tempat tinggal setelah berhari-hari terombang-ambing di laut lepas.
Ahyudin mengatakan, penting membantu Muslim Rohingya tengah mencari daerah tempat tinggal setelah dideportasi dari Myanmar. Tak hanya Myanmar, Thailand dan Malaysia juga dikabarakan menolak kedatangan pengungsi Rohingya yang hendak masuk wilayahnya. Saat ini tak hanya di Aceh, pengungsi Rohingya juga telah mendarat di daerah Langkat, Sumatera Utara.