Ahad 17 May 2015 14:43 WIB

Jadikan Isra Miraj, Risalah untuk Perubahan Bangsa

Rep: c94/ Red: Agung Sasongko
Pelajar SD Muhammadiyah menjalankan shalat Dhuha di Jakarta, Rabu (29/4). (Republika/ Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pelajar SD Muhammadiyah menjalankan shalat Dhuha di Jakarta, Rabu (29/4). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa Isra dan Miraj membawa risalah dan hikmah bagi kehidupan manusia. Salah satunya, menyoal perintah shalat.

"Rasulullah membawa perintah shalat, shalat adalah ibadah yang sangat agung untuk mengingat Allah,"kata Bendahara Pengurus Pusat Muhadiyah, Anwar Abbas saat dihubungi ROL, Ahad (17/5).

Menurutnya, dalam perkara mengingat Allah harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan selalu menjalankan perintah dan mengingat Allah akan membuat manusia memahami ketentuan Islam.

Ia menjelaskan segala profesi sedianya harus mengingatnya. Dengan demikian, jika berpolitik dan menjadi pegawai negara akan selalu mengingat Allah. "Kalau politisi yang sudah berjanji akan menepati janjinya jika mengingat allah kalau berkata tidak bohong. Kalau jadi pegawai negeri akan amanah bekerja mencari ridha Allah," kata dia.

Isra Miraj, lanjut Anwar, adalah peristiwa spiritual untuk membawa perintah Allah agar beribadah kepadanya. Di balik itu semua hikmah yang paling besar ialah manusia harus selalu mengingat kepada Allah dan berbuat ketentuan sesuai perintahnya.

"Jika tidak maka banyak akan  terjebak dalam hal yang dilarang Allah mengambil bukan haknya dan berzina," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement