REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penyelenggaraan Car Free Night (CFN) dan Car Free Day (CFD) pada 16-17 Mei di ruas Jalan Asia Afrika Bandung menimbulkan kemacetan di beberapa ruas jalan. Kemacetan yang timbul akibat ditutupnya Jalan Asia Afrika selama 17 jam tersebut dapat dirasakan di ruas Jalan Lengkong Besar dan juga Jalan Tamblong.
Terkait kemacetan tersebut, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyatakan pihaknya masih akan mengevaluasi keluhan masyarakat terkait dampak diselenggarakannya uji coba CFN dan CFD di ruas Jalan Asia Afrika. Kepolisian juga akan dilibatkan dalam proses evaluasi karena polisi yang memiliki wewenang untuk menertibkan lalu lintas.
"Hal seperti ini nanti kita evaluasi," terang Ridwan saat sedang memantau CFD di Jalan Asia Afrika, Ahad (17/5).
Untuk meningkatkan kenyamanan, kebersihan juga mendapat perhatian dari Ridwan. Ia menyatakan sejauh ini telah menyediakan tong sampah setiap 15 meter di sepanjang Jalan Asia Afrika. Akan tetapi, jika tong sampah tersebut dinilai kurang banyak, Pemerintah Kota Bandung siap untuk melakukan penambahan tong sampah.
"Agar masyarakat tetap menjaga kebersihan area ini," lanjut Ridwan.
Ridwan juga menyatakan CFN dan CFD di Jalan Asia Afrika baru akan diselenggarakan kembali dua minggu mendatang. Pasalnya, CFN dan CFD ini masih dalam tahap uji coba, sehingga belum dapat diterapkan setiap minggu.
"Kemungkinan baru tanggal 29 Mei mendatang akan diselenggarakan kembali acara tersebut," ungkap Ridwan.
Sejauh ini Ridwan menilai penyelenggaraan CFN pada Sabtu (16/5) malam hingga Ahad (17/5) pagi berjalan dengan cukup baik. Ia menilai sosialisasinya saja yang perlu ditingkatkan agar pengunjung lebih banyak. Ridwan juga menilai penyelenggaraan CFN dan CFD di ruas Jalan Asia Afrika lebih menarik. Pasalnya, banyak bangunan bersejarah yang mengapit ruas Jalan Asia Afrika, di antaranya Gedung Merdeka dan Hotel Savoy Homann.
"Jadi bagus untuk berfoto-foto, khususnya buat masyarakat yang menghabiskan liburan di Bandung," tambah Ridwan.