REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Tim SAR gabungan dari berbagai wilayah belum menemukan jluntrung pendaki yang terpeleset di kawah Gunung Merapi. Hingga kini, korban Eri Yunanto (21 tahun), warga Kampung Mbiru, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, belum diketahui nasibnya.
Upaya pencarian masih terus dilakukan tim SAR gabungan. Personil tim SAR datang dari Semarang, Yogyakarta, Kabupaten Klaten, Kabupaten Boyolali, dan Solo. Mereka turut membantu relawan dan warga sekitar mencarikorban. Saat ini, sudah ada tiga regu yang naik ke puncak Gunung Merapi.
Kepala Resort Selo Balai Taman Nasional Merapi, Suwignya, mengatakan, cuaca menjadi kendala dalam proses pencarian korban. Meski saat ini cuaca cerah dan tenang, namun justru itu sangat membahayakan bagi tim.
Menurut Suwignya, justru kondisi kawah sangat membahayakan, asap sulfatara tidak menyebar kemanapun. Selain itu, untuk bisa melihat kawah dengan jelas dan aman, baru bisa dilakukan setelah pukul 12.00 WIB.
Kurang dari waktu pukul tersebut, kata Suwignya, terkendala ancaman gas sulfatara cukup membahayakan tim. Selain itu, pencarian posisi korban dari atas Puncak Garuda menunggu kondisi angin. ''Kita sudah turunkan seratusan tim SAR dan relawan untuk mencari keberadaan korban,'' tambah Suwignya.