Ahad 17 May 2015 17:07 WIB

Menag Pimpin Pembacaan Surat Yasin dengan Peserta 10 Ribu Orang

Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifuddin
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifuddin

REPUBLIKA.CO.ID, PALU --  Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memimpin pembacaan Surat Yasin dengan peserta 10.000 orang yang berjajar sepanjang empat kilometer di bibir Teluk Palu, Sulawesi Tengah, Ahad (17/5), yang ditargetkan bisa tercatat di Museum Rekor Indonesia.

Sebelumnya Menteri Agama yang datang di Bandara Mutiara SIS Aljufri Kota Palu, Ahad sore, dan segera berkeliling di bibir Teluk Palu untuk melihat persiapan pembacaan Alquran secara massal tersebut. Menteri Agama didampingi Wali Kota Palu Rusdy Mastura, Rektor IAIN Palu Zainal Abidin dan sejumlah pejabat lainnya selanjutnya menuju ke panggung utama untuk membaca Alquran bersama-sama dengan ribuan masyarakat yang telah menanti sejak pukul 16.00 Wita.

Lukman Hakim kemudian memimpin membaca Surat Yasin dengan mengawalinya dengan membaca Surat Al Fatihah. Pembacaan Alquran tersebut adalah rangkaian kegiatan Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni dan Riset (Pionir) VII Perguruan Tinggi Islam Negeri se-Indonesia yang diselenggarakan di Kota Palu dengan IAIN Palu yang bertindak sebagai tuan rumah kegiatan nasional tersebut.

Surat Yaasin tersebut juga diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa daerah yang ada di Indonesia yang dibacakan oleh mahasiswa dari sejumlah IAIN yang ada di Tanah Air.

Ketua Bidang Media dan Publikasi Panitia Daerah Pionir VII mengatakan acara ini ditargetkan memecahkan Rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) untuk kegiatan mengaji dengan baris dan peserta terpanjang di dunia. Kegiatan mengaji massal di pinggiran pantai ini mengandung pesan moral bahwa pengelolaan sumber daya alam kelautan harus pula dilakukan dengan pendekatan agama atau spiritual.

Peserta pengajian massal ini antara lain peserta Pioner VII dari 55 Perguruan Tinggi Islam Negeri se-Indonesia, serta warga Kota Palu dan sekitarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement