REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Pengacara yang mewakili Andrew Chan dan Myuran Sukumaran meminta pemerintah Australia menentang hukuman mati pelaku bom Boston Marathon, Dzhokhar Tsarnaev.
Veronica Haccou meminta pemerintah Australia untuk tetap konsisten dalam oposisinya terhadap hukuman mati. "Ini tidak lain hanyalah kejahatan yang direncanakan, sanksi negara untuk pembunuh," katanya dikutip dari laman 9 News, Ahad (17/5). Ia mengaku, reformasi selalu mungkin terjadi bahkan dalam kasus bom Boston ini.
Tsarnaev (21 tahun) mendapat hukuman mati pada Jumat (15/5) karena perannya dalam pemboman Boston Marathon 2013 lalu bersama saudara lelakinya. Akibat ulahnya itu, tiga orang tewas dan 264 lainnya terluka, termasuk 17 orang yang kehilangan anggota tubuh.
Haccou melakukan pembelaan terhadap dua kliennya saat mendapat hukuman mati karena kasus penyelundupan narkoba. Pasangan itu dieksekusi oleh regu tembak pada 29 April, setelah 10 tahun dipenjara di Indonesia.
Namun, ia berjanji akan melawan hukuman mati tanpa peduli kejahatan yang dilakukan.