REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Perubahan pola pikir manusia modern yang terpatok pada materi menjadi salah satu faktor penyebab banyaknya kasus anak telantar.
"Di saat orang tua merasa down (lelah) dan tidak ada tempat untuk bersandar, maka anak-anak mereka yang menjadi korban. Karena posisi anak-anak lebih rentan dalam kondisi seperti ini," jelas pengamat sosial budaya dari Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati, Senin (18/5).
Tata kehidupan sosial yang berubah, kata Devie, juga menyebabkan perubahan cara mendidik anak. Dahulu, orang tua mendidik dengan cara bijak, kini jarang sekali ada nilai-nilai kebijakan yang ditanamkan. Lantaran waktu orang tua yang tersita dengan urusan pekerjaan.
"Anak perlu kasih sayang dan tidak selalu dengan materi pemenuhannya. Manusia saat ini sudah terjebak dalam standar gaya hidupnya sendiri," ungkap dosen program Vokasi UI itu.
Bagaimana pun, kata dia, orang tua adalah mahluk sosial. Dia memerlukan teman dan butuh sandaran secara sosial dan psikis.
Ketika menghadapi masalah atau dalam kondisi lelah namun tidak memiliki sandaran sosial maka orang tua rentan melakukan kekerasan atau penelantaran pada anak. "Kembali lagi, anak yang menjadi korban. Tata kehidupan sosial kita saat ini sudah berubah," ungkapnya.