Senin 18 May 2015 11:34 WIB
Ujian Nasional 2015

103.960 Siswa SD dan Sederajat Ikut UN di Sumbar

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Hazliansyah
Murid kelas VI Sekolah Dasar (SD) Madrasah Ibtidaiyah Attaqwa mengikuti Ujian Nasional (UN) mata pelajaran Bahasa Indonesia pada hari pertama di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (18/5).
Foto: Antara/Dewi Fajriani
Murid kelas VI Sekolah Dasar (SD) Madrasah Ibtidaiyah Attaqwa mengikuti Ujian Nasional (UN) mata pelajaran Bahasa Indonesia pada hari pertama di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (18/5).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sebanyak 103.960 siswa dari 4.129 Sekola Dasar (SD) dan sederajat di Sumatra Barat (Sumbar) mengikuti Ujian Nasional (UN) pada Senin (18/5).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumbar (Disdikbud), Syamsulrizal menuturkan, distribusi naskah ujian dilakukan pada pekan lalu, untuk Kabupaten Kepulauan Mentawai serta kabupaten/kota lainnya.

"Untuk soal tetap kita cetak di PT Grafika Jaya Sumbar karena pemenang tender. Selain itu untuk komposisi soal yaitu 25 persen dari pusat dan 75 persen dari provinsi,” tutur dia di Padang, Senin.

Ia menuturkan, pengiriman soal dilakukan dengan pengawalan aparat keamanan sampai ke sekolah yang telah ditunjuk.

“Nanti pihak sekolah yang bertanggung jawab dengan soal tersebut,” kata Syamsulrizal.

Ia menjelaskan, teknis pelaksanaan US ditentukan oleh sekolah. Sementara provinsi, lanjutnya, hanya menerima rekap hasil pelaksanaan US.

Sementara itu Ketua Panitia UN Sumbar Bustavidia menambahkan, proses pengecekan, scanning, akan dilakukan di masing-masing kabupaten/kota. Rekap hasilnya yang akan diserahkan ke provinsi.

“Sekolah yang menentukan kelulusan dan laporannya akan diberikan kepada kita,” ungkapnya.

Berdasarkan data dari Disdikbud Provinsi Sumbar, sebanyak 4.297 koli soal US telah disebar ke seluruh sekolah di 19 kabupaten/kota. Khusus untuk daerah Mentawai, pengiriman soal didahulukan karena alasan jarak tempuh yang cukup jauh. Sementara untuk kota dilakukan pada Jumat (14/5), diikuti kabupaten pada Sabtu (16/5).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement