REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pembacaan Alquran dengan langgam Jawa masih bisa dilakukan asal dengan tajwid dan makhraj yang benar.
“Lagu dalam membaca Alquran kan beda-beda, bacaan orang Arab kan terkesan lurus-lurus, ketika mendengar yang dilantunkan orang-orang Mesir itu kan beda lagi, begitu pun kalau mendengar orang-orang Iran. Tapi, cara mengucapkan (makhraj) itu tidak ada beda,” kata Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar, Senin (18/5).
Makhorijul huruf adalah merupakan tempat keluarnya huruf dalam melafalkan huruf Alquran. Pengertian makhraj dari segi bahasa, ujarnya, adalah tempat keluar. Sedangkan dari segi istilah makhraj diartikan tempat keluarnya huruf.
Mengetahui tempat keluarnya huruf-huruf hijaiyyah adalah sangat penting karena hal ini menjadi dasar dalam melafadkan huruf hijaiyyah secara benar.
Dalam ajaran Islam, lanjut dia, tidak boleh membaca Alquran yang aslinya berbahasa Arab, digantikan dengan tulisan dalam bahasa lain.
Sebelumnya, dalam peringatan Isra Mi'raj di Istana Negara, stasiun televisi menayangkan qari membaca Surah Alquran An-Najm ayat 1-15.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memaparkan, kekayaan langgam bacaan Alquran khas Nusantara yang dimiliki bangsa Indonesia memperkaya khazanah qiroah.