Senin 18 May 2015 13:56 WIB

Rumah Tahfiz Optimalkan Laboratorium Alquran

Kegiatan di Rumah Tahfidz.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kegiatan di Rumah Tahfidz.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Forum Rumah Tahfidz Sumatera Selatan berupaya mengoptimalkan laboratorium Alquran yang ada di Kota Palembang untuk meningkatkan kualitas peserta didik dan lembaga pendidikan tersebut.

"Dengan mengoptimalkan laboratorium, selain untuk meningkatkan kualitas lembaga pendidikan dan penghafal Al Quran juga diharapkan bisa mendukung pertumbuhan rumah tahfidz binaan Ustaz Yusuf Mansur itu," kata Ketua Forum Rumah Tahfidz Sumatera Selatan Masagus Fauzan Yayan di Palembang, Senin (18/5).

Selain laboratorium Alquran, pengurus juga akan memanfaatkan secara maksimal Graha Rumah Tahfidz sebagai pusat pelatihan dan penelitian nilai-nilai ajaran Islam, katanya. Dia menjelaskan, Rumah Tahfidz atau pesantren mikro yang merupakan jenjang lanjutan Taman Pendidikan Al Quran (TPA) itu, secara bertahap akan terus dikembangkan dan ditingkatkan kualitasnya.

Dengan kerja keras seluruh pengurus Forum Rumah Tahfidz dan adanya dukungan secara maksimal dari masyarakat, secara bertahap pesantren mikro ini dapat berkembang cukup pesat di provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa yang mayoritas beragama Islam.

"Jumlah Rumah Tahfidz di provinsi ini secara bertahap terus bertambah dan mengalami perkembangannya cukup pesat sesuai dengan yang diharapkan," ujarnya.

Sejak dikembangkan di provinsi ini pada tiga tahun lalu, hingga kini jumlah Rumah Tahfidz di Sumsel sudah mencapai 100 unit lebih. Jumlah Rumah Tahfidz tersebut akan terus ditambah dengan penyebaran yang merata di seluruh wilayah Sumsel yang memiliki 17 kabupaten dan kota itu.

Untuk menambah lembaga pendidikan Alquran itu, pihaknya berupaya mengajak ummat Islam di provinsi ini mendirikan Rumah Tahfidz karena syaratnya sederhana cukup memiliki tempat yang bisa dijadikan ruangan belajar, lokasinya dekat dengan masjid atau sekolah sehingga anak-anak bisa dengan mudah mengikuti kegiatan belajarnya, ujar Ustaz Yayan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement