REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- KH Mustofa Bisri atau dikenal Gus Mus mengajak umat Muslim internasional untuk mencontoh Islam yang ada di Indonesia. Islam di Indonesia berhasil menjadi percontohan yang dapat bersanding secara damai dengan agama dan ajaran yang berbeda.
“Saat saya keliling dari Jepang, Eropa sampai Indonesia, di mana-mana saya katakan, contohlah Islam di Indonesia,” ujar Gus Mus di acara Pra Muktamar NU ke-33 Zona Sumatra, di Medan, Ahad (18/5).
Gus Mus mengaku mempromosikan Islam yang damai kepada umat Islam di seluruh dunia. Dalam perjalanannannya, ia menemukan kelompok Islam di berbagai belahan dunia yang sangat mencintai perdamaian seperti yang diajarkan Nahdlatul Ulama.
“Di Eropa, Afrika dan Timur Tengah, para ulamanya memiliki pemahaman yang persis seperti kita. Jadi saya heran, aliran yang keras-keras itu dari mana sumbernya,” ujar Gus Mus.
Gus Mus mengatakan, ajaran keagamaan yang diajarkan kepada umat semestinya memiliki silsilah keilmuan yang rapih melalui ulama yang baik. Silsilah keilmuan dalam Islam, menurut Gus Mus harus bisa dipertanggung jawabkan keabsahannya.
“Keilmuan dan ajaran islam itu harus bisa dipertanggung jawabkan. Ilmunya didapatkan dari guru siapa, gurunya lagi siapa, sampai kepada Rasulullah SAW. Jangan cuma ngambil ilmu dari buletin yang keabsahannya nggak jelas,” ujarnya.
Di hadapan ribuan peserta Pra Muktamar, Gus Mus mengatakan, semestinya Islam melahirkan kecintaan dan kasih sayang dalam beragama. Kasih sayang dalam Islam merupakan pemersatu Muslim dan ajaran lain.