Senin 18 May 2015 19:14 WIB

Gus Mus: Kita Orang Indonesia yang Beragama Islam

Rep: Ahmad Rozali/ Red: Agung Sasongko
KH Mustofa Bisri alias Gus Mus.
Foto: Republika/Rakhmawaty
KH Mustofa Bisri alias Gus Mus.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Penekanan mengenai nilai beragama Islam di Indonesia ditekankan oleh Rais Amm PBNU, KH Mustofa Bisri. Kiai yang biasa dipanggil Gus Mus ini menyindir kelompok keagamaan Islam di Indonesia yang melakukan kekerasan mengatasnamakan agama.

“Kita ini adalah orang Indonesia yang beragama Islam. Kita bukan orang Islam yang kebetulan dilahirkan di Indonesia,” ujar Gus Mus di acara Pra Muktamar NU ke-33 Zona Sumatra, Ahad (18/5).

Kedua kalimat tersebut menurut kiai kharismatik ini memiliki konsekuensi berbeda. Kalimat pertama, ‘orang Indonesia yang beragama Islam’ mengharuskan umat Islam di Indonesia untuk mencintai Indonesia.

Maka, lanjutnya, membela negara merupakan kewajiban bagi seluruh warga Indonesia. “Kalau tuan rumah tidak cinta sama rumah kita Indonesia, kan aneh,” ujar Gus Mus.

Sementara itu, kalimat kedua; ‘orang Islam yang kebetulan dilahirkan di Indonesia’ cenderung tidak memiliki kewajiban untuk menjaga tanah air. Kelompok islam yang mengikuti paham tersebut, cenderung menggampangkan kecintaan terhadap Indonesia sebagai tanah air.

“Orang kayak gini, seperti turis. Dia tidak peduli mau rumahnya rusak bahkan hancur. Wong mereka cuma turis,” ujarnya.

Kalimat sedehana Gus Mus dilontarkan menyindir gerakan Islam yang cenderung keras dan abai terhadap nilai-nilai keberagaman di Indonesia. Kelompok ini, kerap mengatas namakan agama Islam untuk melakukan kerusakan tanpa memikirkan akibat buruknya bagi bangsa.

Di hadapan ribuan peserta Pra Muktamar, Gus Mus mengatakan semestinya Islam melahirkan kecintaan dan kasih sayang dalam beragama. Gus Mus bahkan mengajak dunia Islam internasional untuk mencontoh Islam yang ada di Indonesia, yang dapat bersanding dengan damai terhadap agama dan ajaran yang berbeda.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement