REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan Perum Perhutani dapat berperan untuk mencapai kedaulatan pangan.
"Perhutani memiliki peran strategis untuk menopang produktivitas desa hutan yang berada di wilayahnya sehingga dapat membantu pemerintah mencapai kedaulatan pangan," kata Menteri Marwan Jafar setelah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Perhutani di Jakarta, Senin (18/5).
Saat ini kontribusi Perhutani untuk tanaman pangan di lahan hutan untuk padi mencapai 99 ribu ton per tahun dengan nilai Rp265,5 miliar per tahun.
Kemudian jagung mencapai 300 ribu ton per tahun dengan nilai Rp448,4 miliar per tahun serta hasil kacang-kacangan mencapai 6.700 ton per tahun dengan nilai Rp286,5 miliar per tahun.
Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar mengatakan Perhutani berupaya untuk meningkatkan hasil produksi tersebut, padi akan ditingkatkan menjadi 500 ribu ton per tahun, jagung menjadi 300 ribu ton per tahun sehingga diharapkan dapat membantu Indonesia mencapai swasembada pangan.
Dia mengatakan ada pun upaya yang dilakukan oleh Perhutani adalah membuat kawasan adaptif pada desa hutan milik Perhutani. "Perhutani memiliki lahan 2,4 juta hektare di Jawa dan Madura, dan di sana ada sekitar 5.300 desa hutan dan sekitar 267 hektare lahannya siap untuk ditanami jagung dan padi," kata dia.
Selain membantu pemerintah dalam mencapai kedaulatan pangan, dia berharap zona adaptif tersebut dapat meningkatkan perekonomian warga di sana, karena masyarakat di sana pendapatan per kapitanya hanya berkisar Rp1,5 juta per tahun.