Selasa 19 May 2015 06:08 WIB

Menyeramkan, Perawat Ini Hobi Membunuh Pasien

Red: Ilham
Victorinho Chua, perewat pembunuh dan meracuni pasien
Foto: The Guardian
Victorinho Chua, perewat pembunuh dan meracuni pasien

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Seorang perawat asal Filipina, Victorino Chua (49), menyuntikan insulin dalam larutan garam saat bekerja di dua bangsal di rumah sakit Stepping Hill, Stockport, Greater Manchester pada bulan Juni dan Juli 2011. Tanpa disadari, larutan itu kemudian dipakai oleh perawat lainnya sehingga para pasien keracunan. 

Adalah Tracey Arden (44) dan Derek Weaver (83) yang menjadi korban meninggal akibat ulah Chua. Selain itu, Chua juga melakukan 22 kali percobaan dan satu kali berhasil melukai pasien, tujuh kali memasukan racun dalam obat, dan satu kali pemberian racun pada pasien. Chua bahkan bisa melipatgandakan dosis menjadi tiga kali lipat.

Dilansir The Guardian, Senin (18/5), Chua telah divonis bersalah atas pembunuhannya. Namun, hukuman yang akan dijalaninya akan diumumkan hari ini, Selasa (19/5).

Jaksa Peter Wright QC mengatakan, Chua telah menimpakan sikap frustrasi pribadinya pada pasien. Namun, tidak ada yang tahu apa alasan yang membuatnya frustasi. Tetapi ada yang menarik, yaitu surat pengakuan yang ditemukan di rumah Chua setelah penangkapannya.

Dalam surat itu, Chua menulis bahwa ia adalah seorang malaikat yang berubah menjadi manusia jahat. "Ada setan di dalam diriku," tulis Chua. Dia juga menulis ada sesuatu yang akan dibawanya hingga ke dalam kubur.

"Apa yang menyebabkan perawat dinyatakan peduli, sederhana, dan teliti dalam bertindak, dia tidak mungkin untuk memahaminya," kata Wright. Chua sendiri hanya terdiam ketika dia dinyatakan bersalah.

Kepala Greater Manchester Police (GMP), Sir Peter Fahy mengaku betapa rumitnya mengukap kasus itu. Bahkan, mereka hampir menutup rumah sakit itu pada awal penyelidikan untuk melindungi pasien.

"Apa yang kami hadapi harus menutup rumah sakit, dan jika harus pindahkan pasien yang sangat lemah ke tempat lain, itu sendiri bisa menyebabkan kematian dan bisa menyebabkan risiko yang sangat besar."

Fahy juga meminta maaf kepada perawat Rebecca Leighton, yang awalnya ditangkap karena dicurigai adalah pelakunya. Leighton menghabiskan enam minggu di tahanan. "Kami sangat menyesal bahwa Rebecca Leighton akhirnya menghabiskan beberapa waktu di penjara," katanya. 

Kejahatan Chua adalah yang tergolong paling besar di kota itu. Dia serperti bermain-main dengan kematian manusia dan sulit diketahui.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement