Selasa 19 May 2015 10:17 WIB

PBNU: Sejak Lama Ajak Muhammadiyah Satukan Kalender Hijriah

Rep: c94/ Red: Agung Sasongko
 Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin (tengah), bersama Wamenag Nazaruddin Umar (kanan), dan Ketua MUI Din Syamsuddin saat sidang isbat penentuan 1 Syawal 1435 H di Kementerian Agama, Jakarta, Ahad (27/7).(Republika/ Yasin Habibi)
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin (tengah), bersama Wamenag Nazaruddin Umar (kanan), dan Ketua MUI Din Syamsuddin saat sidang isbat penentuan 1 Syawal 1435 H di Kementerian Agama, Jakarta, Ahad (27/7).(Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdatul Ulama berharap agar Muhammadiyah dapat menyatukan kalender Hijriah tahun ini dan sesterusnya. Hal itu disampaikan saat melakukan pertemuan dengan Kementerian Agama.

"Ibaratkan orang mau bersalaman, NU itu sudah berlari menghampiri sahabatnya tapi Muhammadiyah lari ditempat. Ini sudah berlangsung 50 tahun,"Kata ketua Lajnah Falakiyah PBNU, KH. Ghazali Masoeri saat dihubungi ROL, Selasa (19/5).

Ghazali berpendapat bahwa penyatuan kalender Hijriah dengan Muhammadiayah sudah berlangsung beberapa kali sejak lama.Dia menanambahkan, pada asalnya Muhammadiyah menggunakan ruhyah dalam menentukan kalender hijriah seperti ajaran KH. Ahmad Dahlan.

"Kalau anda memperhatikan sidang isbat semua ormas Islam berpandangan hampir sama. Namun hanya satu yang berbeda yakni Muhammadiyah,"ungkapnya. Dia berharap, seluruh umat Islam dapat berkomitmen untuk melahirkan kesepakaan bersama mengawali ramadhan berdasarkan ruhyah dan hisab.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement