REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Burhan Muhammad, Duta Besar RI untuk Pakistan akhirnya meninggal dunia setelah sempat dirawat intensif di Singapura, akibat kecelakaan pesawat di Pakistan dua Pekan lalu. Burhan menghembuskan nafas terakhirnya, akibat infeksi paru yang dialaminya setelah kecelakaan tersebut.
Kakak ipar Burhan, Heri Ernawati mengatakan, luka bakar yang dialami adiknya akibat kecelakaan tersebut sebenarnya hampir sembuh. Namun infeksi paru yang diderita adiknya pascakecelakaan yang membuat kondisi dubes ini terus memburuk.
"Luka luarnya sebenarnya mulai sembuh tetapi ada infeksi paru yang membuat kritis," ujarnya di rumah duka Jalan Agus Salim no 57 Kauman, Yogyakarta, Selasa (19/5).
Burhan meninggal di Singapura, Selasa dini hari. Dubes Pakistan ini menyusul istrinya Heri Sulistyowati yang meninggal pada kecelakaan tersebut.
Menurut Erna, kedua putra almarhum menunggui saat Burhan menghembuskan nafas terakhirnya. Kedua putra Burhan menurut Erna, bertolak ke Singapura dua hari lalu saat mendengar kabar ayahnya kritis.
Burhan memiliki dua putra. Yang pertama bernama Fitra Amrullah, 19 tahun, mahasiswa tingkat II Jurusan Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Sedangkan putra bungsu Burhan, Yoga Sulistyo Burhan, 18 tahun, baru saja menamatkan jenjang pendidikan sekolah menengah atas di Pakistan.