REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pelatih timnas Indonesia, Rahmad Darmawan (RD) optimistis sepak bola wanita Indonesia akan bangkit meski saat ini harus terus berjuang dengan segala keterbatasan.
"Jujur sepak bola wanita kita memulai kompetisi lebih awal dibandingkan beberapa negara di Asia Tenggara pada era 80an. Kemudian kesininya kita malah mengalami kemunduran. Tapi kami tetap optimistis," kata RD seperti yang dilansir tim media Jakarta Matador FC di Jakarta, Selasa (20/5).
Menurut dia, untuk kembali menggiatkan sepak bola wanita harus melibatkan banyak pihak termasuk pemangku kepentingan sepak bola Indonesia hingga pemerintah. Para pemangku kepentingan diharapkan bisa bekerja sama untuk memberikan dukungan terhadap perkembangan sepak bola wanita Indonesia.
Perkembangan sepak bola wanita Indonesia memang mulai menggeliat sering dengan banyaknya turnamen yang digelar. Dalam beberapa bulan terakhir ada dua turnamen besar yaitu Pertiwi Cup dan Piala Budhe Karwo 2015.
Salah satu klub sepak bola wanita yang mulai menunjukkan eksistensinya adalah Jakarta Matador FC.
Meski menggunakan nama ibu kota, klub ini bermarkas dan banyak menggunakan pemain asli daerah yaitu di Jember, Jawa Timur. Selain itu, timnas putri Indonesia juga sudah mulai aktif. Dibawah asuhan pelatih Rully Nere, timnas wanita Indonesia juga sudah mulai turun pada kejuaraan internasional untul level Asia.
"Antusias klub pendatang baru dan konsistensi beberapa pengurus untuk terus mengembangkan sepakbola wanita harus kita dukung. Tentu nantunya kita bisa bersaing dengan negara-negara yang lebih kuat di Asia Tenggara seperti Vietnam, Thailand dan Myanmar," kata RD menambahkan.
Pria yang saat ini menjadi pelatih klub Persija Jakarta itu menegaskan, saat ini sudah waktunya pemerintah turun tangan dalam mengembangkan sepak bola wanita. Bisa saja dengan memasukkan pada kurikulum pendidikan sekolah menengah.
"Kuncinya adalah bagaimana mempromosikan sepak bola kepada para wanita, kemudian bekerja sama kepada beberapa sekolah demi mendapatkan pemain muda potensial," kata pelatih asal Metro, Lampung itu.