REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan akan melakukan uji laboratorium terhadap temuan dugaan beras plastik atau beras sintetis yang beredar di Bekasi, Jawa Barat. Uji laboratorium ini untuk mendeteksi kandungan zat yang membahayakan dalam beras tersebut.
Direktur Jenderal Standarisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan Widodo mengatakan, tim dari Kementerian Perdagangan dan Dinas Perdagangan Kota Bekasi telah terjun ke lapangan untuk mengambil sampel yang diduga beras plastik dari pengecer. Selain itu, Bareskrim Polri juga ikut dilibatkan untuk menelusuri temuan dugaan beras plastik tersebut.
"Kita masih menunggu hasil uji laboratorium, paling lama sekitar dua sampai tiga pekan," kata Widodo di Jakarta, Rabu (20/5).
Widodo mengatakan, Bekasi merupakan daerah temuan pertama beras plastik tersebut. Menurutnya, Kementerian Perdagangan juga telah melakukan penelusuran ke sentra penjualan beras di Jakarta, seperti di Cipinang. Selain itu, penelusuran akana dilanjutkan ke sejumlah wilayah di Jabodetabek dan sekitarnya termasuk ke sentra produksi beras di Karawang.
"Kita sudah kerja sama dengan pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang, dan ternyata tidak ditemukan," kata Widodo.
Menurut Widodo, berdasarkan informasi yang dihimpun beras plastik memiliki ciri-ciri berwarna bening dan tidak ada warna putih susu di tengahnya. Sementara, beras yang asli berwarna putih dan terdapat warna putih susu di tengahnya.