Rabu 20 May 2015 10:53 WIB

Upaya Masjid Memperkenalkan Islam di Australia Lewat 'Open Day'

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Puluhan warga Australia berkumpul di Masjid Rockhampon, Queensland. Mereka memenuhi undangan umat Muslim setempat yang berupaya untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat luas yang ingin mengenal Islam.

Di Australia, ada istilah Open Day, dimana sejumlah tempat menggelar acara dan membuka pintu lebar-lebar bagi mereka yang belum pernah atau sempat mengunjungi tempat-tempat tersebut.

Biasanya Open Day dilakukan oleh museum, galeri, bank, atau beberapa bagian dari tempat-tempat yang tidak terlalu terbuka untuk publik.

Ide inilah yang digunakan oleh Komunitas Muslim di Queensland Tengah dengan menggelar Open Day  di Masjid Rockhampton. Tujuannya mengajak warga untuk lebih mengenal Islam.

"Saya rasa biasanya kita merasa sama-sama takut dan mengasosiasikan agama tertentu dengan teror, tetapi setiap agama memiliki hal yang positif dan negatif," ujar Celeste Sherwood, warga Rockhampton baru-baru ini.

Imam Mirza Akbar yang berbasis di Brisbane mengatakan banyak warga yang bukan Muslim merasa terkejut ketika mendapati banyaknya persamaan yang dimiliki antara mereka dengan warga Muslim.

"Cara hidup yang kita inginkan sama persis dengan yang diinginkan oleh warga Australia lainnya, jadi pada akhirnya tidak ada perbedaan antara seorang Muslim dengan seorang yang lahir dan besar di Australia," ujar Imam Mirza.

Menurut data yang dimiliki Komunitas Islam di Queensland Tengah, atau ICCQ, ada sekitar 700 Muslim yang tinggal di kawasan tersebut.

"Di Rockhampton kita tidak memiliki masalah, tidak ada laporan kekerasan fisik atau penyerangan, ini menjadi tanda yang baik," kata Binil Kattiparambil, Sekretaris ICCQ. "Ini tandanya Rockhampton dan Queensland Tengah menyambut keberadaan mereka dan bertoleransi."

Sementara itu Presiden ICCQ mengatakan melalui Open Day diharapkan dapat mengubah persepsi warga soal Muslim.

"Yang kita coba capai adalah memberitahu bahwa kami sebenarnya adalah orang biasa, rekan kerja, yang hanya menjalankan kepercayaan kami di dalam masjid," jelas Riaz Ahmed, Presiden ICCQ.

Asisten Komisaris Queensland, Mike Condon mengatakan pihak kepolisian sudah banyak bekerja sama dan memberikan dukungan kepada komunitas Muslim.

"Banyak diantara mereka [komunitas Muslim] bekerja sebagai dokter, dokter gigi, insinyur, yang setiap hari melayani warga dan mereka kini membuka masjid untuk dikunjungi oleh siapapun agar warga bisa ikut berpartisipasi mengenal Islam," ujar Condon.

Warga yang bukan Muslim bisa mengajukan pertanyaan mereka seputar Islam dalam acara Open Day. 

Seperti misalnya Sherwood yang sempat menanyakan mengapa perempuan melakukan shalat dibelakang pria. Dan putri Sherwood pun bisa membuat analogy yang cukup baik dari jawaban yang mereka dapatkan. 

"Anak perempuan saya mengatakan bayangkan saja seperti dalam kelas yoga, jika para pria berada di belakang wanita, mungkin bukan pemandangan yang bagus melihat wanita di depan sambil mencodongkan tubuhnya ke depan," kata Sherwood.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement