REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Ketua Parlemen Jerman Norbert Lammert mengumumkan pembatalan rencana pertemuan dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi bulan depan. Pembatalan dilakukan setelah terungkapnya kasus pelanggaran hak asasi manusia di Mesir.
Dilansir Al Jazeera, Selasa (19/5), kantor Lammert mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis pada kedutaan Mesir di Berlin terkait keputusan pembatalan itu. Menurut pernyataan, Jerman melihat sejumlah kasus pelanggaran HAM di Mesir mulai dari penganiayaan sistematis kelompok oposisi, penangkapan hingga vonis hukuman mati massal.
"Mengingat situasi ini, yang tak memberi kontribusi pada perdamaian dalam negeri dan demokratisasi negara, Lammert melihat saat ini tak ada hal yang mendasar dalam pertemuan dengan Presiden Sisi," kata pernyataan.
Pengumuman Lammert tampaknya dipicu oleh keputusan pengadilan Mesir menghukum mantan Presiden Muhammad Mursi dan tokoh Ikhwanul Muslimin lainnya dengan hukuman mati. Tahun lalu ratusan tahanan Mesir juga dijatuhi hukuman mati. n Gita Amanda