Rabu 20 May 2015 14:43 WIB

Mahasiswa Gelar Unjuk Rasa di Depan Istana Negara

Rep: c25/ Red: Didi Purwadi
Ratusan mahasiswa UIN Syarief Hidayatullah memblokir jalan ketika menggelar aksi unjuk rasa mempringati Hari Kebangkitan Nasional di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (20/5).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Ratusan mahasiswa UIN Syarief Hidayatullah memblokir jalan ketika menggelar aksi unjuk rasa mempringati Hari Kebangkitan Nasional di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (20/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional, ratusan mahasiswa dari sejumlah kampus di Jakarta menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/5).

Pada sekitar pukul 13.00, ratusan mahasiswa mengelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara. Mereka yang meramaikan Istana Negara siang ini diantaranya adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah dan Universitas Bung Karno. Selain itu, terdapat juga belasan orang dari Koalisi Pergerakan Mahasiswa Indonesia.

Para mahasiswa menggelar aksi di depan gerbang Monumen Nasional dengan pengawalan ketat dari petugas kepolisian yang sudah bersiaga sejak pagi. Sekitar pukul 14.00, sejumlah mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) terlihat bergabung bersama ratusan mahasiswa yang sudah menyuarakan orasi sejak tadi. Kedatangan mereka langsung dikawal oleh aparat kepolisian.

Setidaknya terdapat tiga mobil komando yang sama-sama menyuarakan orasi. Aksi unjuk rasa diwarnai dengan berbagai aksi seperti aksi membakar ban, bertelanjang dada hingga membawa keranda mayat.

Aksi unjuk rasa juga semakin memanas di tengah suasana siang yang panas. Aparat kepolisian juga sudah mulai mendorong mahasiswa yang barisannya mulai maju ke jalan Medan Merdeka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement