Rabu 20 May 2015 15:31 WIB

Konflik Irak dan Yaman Dikhawatirkan Hambat Persediaan Minyak

Rep: C32/ Red: Ani Nursalikah
Ladang minyak
Foto: Fanny Octavianus/Antara
Ladang minyak

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Para analis Commerzbank menyatakan kekhawatirannya terhadap konflik Irak dan Yaman yang akan menghambat persediaan minyak. Menurut mereka, konflik tersebut bisa memperlihatkan secara jelas penilaian terhadap keadaan minyak.

“Sejak 12 bulan yang lalu saja ada begitu banyak demonstran yang menunjukkan sikapnya terhadap konflik tersebut,” ujar analis Commerzbank, seperti yang dikutip nation.co.ke, Rabu (19/5).

Namun menurut mereka, secara faktual persediaan minyak di wilayah tersebut tetap bertumbuh. Selain itu, International Energy Agency (IEA) pekan lalu menyatakan dalam tiga dekade ini pasokan minyak dari para produsen besar seperti OPECArab Saudi, Kuwait dan Uni Emirat sudah berada pada level tertingginya.

Di lain sisi, perdagangan minyak berjangka telah melawan arusnya dalam pekan belakangan ini. Hal tersebut terjadi setelah sebelumnya berada lebih dari 60 persen antara Juni dan Januari karena Oganization of The Petroleum Exporting Countries ditolak memotong produksinya walau secara global pasokannya sudah melimpah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement