REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Pelatih Bali United Pusam (BUP) Indra Sjafri tak merisaukan pembatalan turnamen pramusim ISL yang bertajuk QNB Indonesia Champions Cup 2015. Indra mengatakan klubnya tetap menjalankan program yang sudah dirancang sebelumnya.
Indra menegaskan kompetisi atau turnamen ISL hanya bagian kecil dari kegiatan klub. Menurut mantan pelatih timnas U-19 ini, yang paling penting dan mestinya menjadi fokus seluruh klub sepak bola profesional ialah pembinaan usia muda.
Ia melaksanakan tiga program di luar tim utama BUP, yakni mencari pemain baru, coaching clinic, dan pembagian bola.
"Kami mencari pemain-pemain baru dari Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan wilayah timur Indonesia," kata Indra saat dihubungi ROL, Rabu (20/5).
Kemudian BUP menggelar coaching clinic di seluruh provinsi Bali. Dari sembilan kabupaten/kota di Bali, sejumlah sekolah sepakbola di tujuh kabupaten sudah mendapatkan tambahan ilmu dari pelatih yang memiliki lisensi A-FIFA Futuro dan lisensi A AFC Instruktur Grassroot FIFA itu.
"Kami juga mencanangkan gerakan satu juta bola. Setiap tempat yang kami kunjungi saat coaching clinic, kami membagi-bagikan bola," tutur pelatih berdarah Minang ini. Dalam kegiatan ini sejumlah pemain di tim utama BUP dilibatkan.
Walau menggenjot kegiatan pembinaan usia muda, bukan berarti tim utama BUP diabaikan. Meskipun kompetisi tak jelas, Indra menyatakan tim utama BUP tetap berlatih setiap sore. "Ini saya baru selesai latihan," ucap dia.
Pembatalan turnamen QNB Indonesia Champions Cup 2015 yang rencananya diikuti 18 tim ISL disebabkan tidak terbitnya izin dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).