REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Festival politik Denmark yang akan terselenggara bulan depan di pulau Bornholm, telah menuai bibit-bibit protes kekecewaan dari umat Islam. Alasannya, festival politik berbalut pesta rakyat (Folkemødet) itu mengagendakan kembali kontes menggambar nabi Muhammad SAW.
Dilansir The Local Denmark, Rabu (20/5) diumumkan bahwa sejumlah nasionalis Eropa akan menghadiri acara yang digagas Partai Denmark sayap kanan (Danskernes Parti) tersebut.
Pada Selasa (19/5), kelompok anti-Islam Denmark, Stop the Islamization of Denmark (SIAD) and Frit Danmark mengatakan bahwa mereka juga akan ikut serta menggambar nabi Muhammad di lokasi acara. Sebelumnya, penyelenggara telah menjanjikan bahwa dalam acara tersebut, sejumlah karya kontes menggambar nabi Muhammad di Texas, awal bulan kemarin, akan dipajang dalam acara.
"Kami melakukannya untuk kebebasan berbicara, dan untuk mereka yang diserang (di Texas)," ujar Ketua SIAD, Anders Gravers Pedersen.
Sebelumnya, aktivis anti-Islam Amerika, Pamela Geller menggelar acara kontes menggambar Muhammad di Texas, yang berakhir ricuh. Kerusuhan terjadi usai dua pria bersenjata melepaskan tembakan dalam acara, dan membubarkan kerumunan yang menyebabkan dua orang, yakni pelaku tewas.
Frit Danmark mengatakan, pihaknya yakin telah mempersiapkan skenario keamanan yang ketat dalam penyelenggaraan acara. "Jika situasi (seperti di Texas) harus terjadi, kita siapkan keamanan yang memadai," kata ketua kelompok, Michael Ellegaard.