Kamis 21 May 2015 03:50 WIB

Berlomba Terbitkan Sukuk Demi Basel IIII

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Satya Festiani
Sukuk gets more popular as an interesting investment instrument. (illustration)
Foto: islamic-finance.ru
Sukuk gets more popular as an interesting investment instrument. (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Bank-bank di Kawasan Teluk tengah berlomba menerbitkan sukuk untum mendongkrak modal mereka agar dapat memenuhi ketentuan modal dalam aturan Basel III yang mulai akan berlaku 2019 mendatang.

Dubai Islamic Bank (DIB) sudah menunjuk enam bank untuk menjaring investor untuk sukuk dolar yang akan mereka terbitkan senilai 2,5 miliar dolar AS.

Bank terbesar di Uni Emirat Arab ini telah meminta First Gulf Bank, HSBC, Maybank, National Bank of Abu Dhabi, Standard Chartered Bank dan DIB sendiri untuk menggelar pertemuan dengan para calon investor potensial di Asia dan Eropa.

Pertemuan ini rencananya akan dilangsungkan Kuala Lumpur dan Singapura pekan ini sebelum menyusul di London pekan depan.

Bank Islam terbesar ke dua Qatar, Masraf Al Rayan, telah mendapat lampu hijau untuk menerbitkan sukuk nasional mereka.

''Selalu ada minat terhadap sukuk, terutama yang berasal dari Qatar,'' kata Kepala Konsultan dan Institusi National Bank of Abu Dhabi (NBAD) Securities Ahmed Shehada seperti dikutip Gulf Times, pekan lalu.

NBAD Securities sendiri saat ini menjadi perusahaan penjamin efek terbesar di Kawasan Teluk. Dengan pertumbuhan dan peringkat surat utang nasional yang baik, Shehada yakin sukuk Masraf Al Rayan akan laku.

Saat Masraf Al Rayan menjual sukuk, kata Shehada, harganya kemungkinan akan sama dengan harga kredit konvensional satu miliar dolar AS dari QNB pada April 2020.

Penawaran sukuk oleh Masraf Al Rayan akan mengakhiri paceklik terbitan sukuk di Qatar yang butuh dana lebih dari 200 miliar dolar AS untuk membangun infrastruktur perhelatan Piala Dunia FIFA 2022.

Masraf Al Rayan adalah satu dari empat bank besar di Qatar. Laba Masraf Al Rayan meningkat 18 persen di triwulan pertama 2015 menjadi 511 juta rial (140 juta dolar AS).

Lembaga pemeringkat Moody memberi peringkat A2 dan peringkat Aa2 dari pemeringkat nasional Qatar untuk Masraf Al Rayan. Ernst & Young memprediksi aset Masraf Al Rayan akan mencapai 1,8 triliun dolar AS pada 2019.

Meski demikian, Masraf Al Rayan dikabarkan belum menunjuk bank tertentu sebagai agen penjual.

Qatar International Islamic Bank (QIIB) dan Qatar Islamic Bank (QIB) juga berencana menerbitkan sukuk tahun ini untuk meningkatkan modal sesuai ketentuan Basel III.

QIB sudah mendapat izin untuk menerbitkan sukuk senilai dua miliar rial guna menambah modal Tier 1. Sementara QIIB juga berencana menerbitkan sukuk senilai tiga miliar rial.

Baru tujuh bank asal Qatar yang menjual sukuk. Jumlah ini terbilang sedikit di banding dibanding total 35 bank besar yang ada di Uni Emirat Arab.

Ooredo adalah korporasi terakhir yang menerbitkan sukuk 1,2 miliar dolar AS pada Desember 2013 lalu.

Dana Moneter Internasional (IMF) berharap pertumbuhan ekonomi Qatar dapat mencapai 7,1 persen tahun ini dan 6,5 persen tahun depan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement