REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Bank Indonesia mencatat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS rata-rata sebesar 4,4 persen pada kuartal I-2015 dibandingkan kuartal sebelumnya. Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar AS (Jisdor) Bank Indonesia, nilai tukar rupiah dari awal Mei sampai 20 Mei 2015 berada di atas Rp 13 ribu, kecuali pada 5 Mei di level Rp 12.993 per dolar AS.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, nilai tukar rupiah mengalami tekanan seiring penguatan dolar AS terhadap hampir semua mata uang. "Pada kuartal I-2015, rupiah secara rata-rata melemah sebesar 4,4 persen (qtq) ke level Rp 12.807 per dolar AS," kata Agus, baru-baru ini.
Penguatan dolar AS yang terjadi terhadap mayoritas mata uang dunia ditopang oleh ekonomi AS yang membaik dan kebijakan quantitative easing Bank Central Eropa (ECB). Namun, Bank Indonesia juga mencatat rupiah kembali menguat di bulan April 2015 sejalan dengan koreksi dolar AS dan persepsi risiko perekonomian domestik yang membaik.
"Rupiah secara rata-rata menguat 0,95 persen (dibandingkan bulan sebelumnya) ke level Rp 12.944 per dolar AS," ujarnya.
Ke depan, Bank Indonesia terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya, sehingga dapat mendukung stabilitas makroekonomi yang terjaga dan penyesuaian ekonomi ke arah yang lebih sehat dan berkesinambungan.